Selasa, 14 Januari 2014

Trip Banda Aceh ~ Sabang New Year 2014

Trip ini sebenarnya boleh dibilang dadakan karena memang tidak direncanakan dari awal. Bermula dari 2 minggu terakhir di bulan Desember 2013 liburan anak sekolah, terus ada sedikit rezeki dari kantor---- baru pembagian JPT.  Hasilnya sih tidak seberapa tapi lumayanlah bisa bawa keluarga liburan, itung-itung bawa anak liburan mumpung sudah selesai bagi rapor sekalian buang jenuh dengan kegiatan kantor. Yang jadi masalah adalah 'cuti' sudah tidak bisa diambil walau masih ada sisa 3 hari lagi untuk cuti 2013. Karena pengambilan cuti terakhir sekitar tanggal 13 Desember. Akhirnya dapat ide teman-teman di kantor ambil "surat sakit" aja bro... kan cuma 2 hari 30 dan 31 Desember doang. Haha... ide brilliant juga tuh... perlu dicoba..!

Akhirnya explore pun dilakukan via searching internet, pengennya sih ke Sabang, pulau terbarat Indonesia. Cari ticket pesawat sudah pada penuh, searching hotel di Sabang juga tinggal ada beberapa itupun harga per malamnya sudah selangit. Maklum banyak pengunjung yang mau merayakan tahun baruan.

Hasil searching akhirnya dapat agen travel, coba hubungi via BBM---- nyambung--- ada ada respon sampai 2 kali pertanyaan. Begitu pertanyaan ke 3 sudah tidak ada lagi jawaban. Putus.... tus...! 

Ticket Online
Searching lagi eeh... ketemu dan rada nyambung walau sempat curiga... jangan-jangan.... maaf soalnya begitu ditanya kantornya dimana? Jawabannya rada mencurigakan, katanya kantornya baru pindahlah, baru renovasilah, sekarang di rumah temannyalah, terus lebih banyak mobilelah. Duh bingung... Tapi ternyata dia siap dihubungi kapan aja FB juga di add, WA, BBM, Line semua ditanggapin. Cerita punya cerita akhirnya disepakati harga dan transfer serta ketemuan dimana. Terus mereka juga yang nyariin tikcet pesawat dan sebagainya include-lah.


Ticket on-line sudah masuk masuk ke email, terus di print. Kepastian keberangkatan ke Banda Aceh pukul 07.15 WIB Senin tanggal 30 Desember 2013. 


  • KNIA AIRPORT TO SIM (30-12-2013)
Kuala Namu International Airport (KNIA)
Pagi-pagi sekali kami sudah sampai di Kuala Namu International Airport (KNIA) atau disingkat juga dengan KNO sekitar pukul 06.00 WIB. Disana ketemu pihak teravel dan menitipkan camera bawah air untuk dibawa ke Sabang saat Snorkeling. Saat mau check-in dapat pemberitahuan bahwa pesawat Garuda di delay sampai pukul 09.40 WIB. Kesal... emank... kenapa diberitahunya baru sekarang? Pihak Garuda bilang sudah diberitahu ke travel, tapi pihak travel mengelak saat dikonfirmasi. 

Ya.. sudahlah akhirnya menunggu di Boarding Room, sebagai kompensasi pihak Garuda menyediakan Sarapan berupa nasi kotak.



Jenuh menunggu pesawat delay lebih dari 2 jam

Boarding Pass
Setelah sekian lama menunggu akhirnya dipersilahkan masuk ke pesawat setelah menunjukkan borading pass masing-masing dan akhirnya tepat 09.40 WIB pesawat take-off menuju Banda Aceh.


Di dalam pesawat ada fasilitas hiburan seperti game, film-film, music yang bisa dimainkan sendiri sesuai selera penumpang. Dan ini hanya ada di Garuda, kita juga disuguhi snack dan minuman ringan oleh pramugari yang murah senyum.


  • TIBA DI SIM AIRPORT (30-12-2013)
Welcome to Banda Aceh...

Sekitar pukul 10.40 WIB akhirnya tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) atau BTJ~Banda Aceh. Kota Banda Aceh adalah ibukota Provinsi Naggroe Aceh Darussalam. Dahulu kota ini bernama Kutaraja, kemudian sejak 28 Desember 1962 namanya diganti menjadi Banda Aceh. 

Sekarang sebagai pusat pemerintahan, Banda Aceh menjadi pusat segala kegiatan ekonomi, politik, sosial dan budaya.

  • KUBURAN MASSAL (30-12-2013)
Setiba di Bandara SIM jemputan sudah menunggu dan perjalanan dilanjutkan dengan rute sebagai berikut : Kuburan Massal - Lunch - Check-in Hotel - Lanjut tempat-tempat lainnya.

Tidak begitu jauh dari bandara SIM kita melewati kuburan massal, dimana kita ketahui bahwa pada tanggal 26 Desember 2004 yang lalu, kota ini dilanda gelombang pasang tsunami yang diakibatkan oleh gempa 9 skala Richter di Samudera Indonesia. 

Bencana ini telah menelan ratusan ribu jiwa penduduk dan menghancurkan lebih dari 60% bangunan kota ini. Tapi sekarang kota Banda Aceh mulai memancarkan pesonanya. Sambil menuju check-in ke hotel singgah sebentar sambil ziarah ke Kuburan Massal.







  • LUNCH - AYAM PEDAS (30-12-2013) 
Selesai mengunjungi Kuburan Massal tiba saatnya mencari makan siang --- masih belum check-in hotel nih, berhubung perut sudah mulai keroncongan. Oiya... Aceh ini terkenal dengan makanan khasnya diantaranya Ayam Tangkap, Ayam Lepas dan Mie Aceh dll. Perpaduan rempah-rempah dan dedaunan yang khas menghasilkan cita-rasa yang unik, kuat dan lezat.




  • KAPAL DIATAS RUMAH PENDUDUK (30-12-2013)

Selesai check-in di Hotel Madinah Banda Aceh perjalanan dilanjutkan ke situs wisata kapal diatas rumah penduduk yang berlokasi di desa Lampulo Banda Aceh. Kapal di atas rumah ini terjadi karena gelombang tsunami yang yang menerjang Aceh akhir 2004 lalu. Ada puluhan warga Aceh yang selamat, sampai akhirnya kapal ini parkir di atas rumah penduduk. Bagaimana dahsyatnya Tsunami dengan gelombang yang sangat tinggi dan kuat sehingga mampu membawa kapal sebesar ini ke tengah-tengah pemukiman padat penduduk. Kapal ini terdorong sejauh 6 s/d  8 km dari laut. 







Nama-nama korban tertera di daftar ini












Bagi anda yang ingin yang ingin mendapatkan bukti autentik bahwa anda sudah pernah mengunjungi situs wisata bersejarah ini, dapat memintanya kepada petugas dinas pariwisata di lokasi tersebut. Tentunya sesudah mengisi daftar tamu, menulis kesan pesan dan membayar sejumlah biaya administrasi, terjangkau kok dan anda akan dapat oleh-oleh berupa souvenir tentang foto-foto seputar wisata Tsunami Aceh. 



  • PLTD APUNG (30-12-2013)
Kunjungan berikut adalah ke Monumen Kapal PLTD Apung yang berlokasi di Desa Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru. Monumen ini memiliki luas lahan kurang lebih 2 hektar, milik Pemko Banda Aceh dan diperuntukkan untuk kawasan wisata.

Kapal besar di tengah pemukiman padat penduduk ini terdampar sejauh 4 km dari pesisir pantai, bisa dibayangkan betapa dahsyatnya terjangan tsunami ketika itu. Di sebelah kiri PLTD Apung ini sekarang telah selesai dibangun Monumen Edukasi Tsunami yang berisi catatan sejarah dan foto-foto tentang Tsunami.



























  • MASJID BAITURRAHIM (30-12-2013)
Kunjungan dilanjutkan ke seputaran pantai, sebelum menuju pelabuhan Ulee Lheue kami berhenti di sebuah Masjid Cantik yaitu Masjid Baiturrahim. Pada saat tsunami daerah sekitar masjid merupakan kawasan padat penduduk, banyak sekali korban dan menjadi rata dengan tanah, namun masjid ini tetap kokoh walau air sampai mecapai puncak kubahnya. Subhanallah....!




  • KUBAH TERPISAH DARI MASJID (30-12-2013)
Kunjungan berikutnya adalah seharusnya ke Aceh Tsunami Museum, namun berhubung ini hari Senin museum ini tutup. Kunjungan dirubah ke kubah yang terpisah dari masjidnya. Ceritanya kubah masjid ini terlempah sejauh kurang lebih 5 km dari masjidnya sendiri, dan uniknya kubahnya masih utuh dan tidak retak sedikitpun. Begitu luar biasanya terjangan Tsunami dan kuasa Allah SWT jugalah sehingga kubah masjid ini masih utuh. 




Pengunjung menulis kesan-pesan selama berada di situs ini.
Berlokasi di Desa Lam Tengoh Banda Aceh dan sekarang sering dikunjungi wisatawan sebagai situs peninggalan sejarah Tsunami. Wisatawan dengan ramah akan dipandu dan dijelaskan oleh Pak Darmawan, seputar kejadian terlemparnya kubah ini.







  • RUMAH CUT NYAK DIEN (30-12-2013)



Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke Rumah Cut Nyak Dhien. Rumah ini menghidupkan kembali kenangan pada pejuang wanita bernama Cut Nyak Dhien. Merupakan kediaman Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar sebagai bentuk apresiasi pihak Belanda atas bergabungnya sang suami Cut Nyak Dhien dengan Belanda, padahal hanyalah siasat perang Teuku Umar belaka.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke Rumah Cut Nyak Dhien. Rumah ini menghidupkan kembali kenangan pada pejuang wanita bernama Cut Nyak Dhien. Merupakan kediaman Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar sebagai bentuk apresiasi pihak Belanda atas bergabungnya sang suami Cut Nyak Dhien dengan Belanda, padahal hanyalah siasat perang Teuku Umar belaka.

Terletak di Gampong Lampisang Peukan Banda Aceh. Rumah yang saat ini hanyalah replika yang asli sudah dibumihanguskan oleh Belanda setelah tahu siasat Teuku Umar, yang tersisa hanyalah sebuah sumur tua. 



  • PANTAI LAMPUUK ~ LHOKNGA (30-12-2013)
Aceh tak hanya Pulau Weh-nya saja yang terkenal. Di provinsi paling ujung pulau Sumatera ini memiliki beragam pantai yang cukup menawan, salah satunya adalah Pantai Lampuuk yang berada di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.

























Sepanjang pinggiran pantai berjejer sejumlah pondok yang dapat anda gunakan sebagai tempat bersantai sambil memandangi indahnya pantai ciptaan Yang Kuasa ini. Paling enak kalau ditemani dengan minuman ringan segar berupa air kelapa muda, orang Aceh menyebutnya minum "iu".  





  • DINNER - SIMPANG LIMA (30-12-2013)
Kuliner khas Aceh tersebar luas di seputaran trotoar Simpang Lima Banda Aceh pada malam hari, tinggal pilih ada sate kambing, sate gurita, sate ayam, kari kambing, kari bebek dan lain-lain. 

Pokoknya enak tinggal milih, harga juga tidak terlalu mahal kok.  



  • COFFEE SOLONG ULEE KARENG (30-12-2013)
Berkunjung ke Aceh tidaklah sah dan lengkap tanpa mencicipi kopi Aceh. Begitu banyaknya warung kopi Aceh juga dikenal dengan istilah "Negeri Seribu Warung Kopi". Yang paling terkenal itu adalah warung kopi Solong.





Yang unik hampir di setiap warung kopi di Banda Aceh kini dilengkapi dengan perangkat WiFi, yang memungkinkan pengunjung untuk menggunakan fasilitas internet secara cuma-cuma. Layanan internet gratis ini disediakan oleh pemilik warung kopi untuk menggaet pelanggan yang umumnya berusia muda dan suka browsing di internet. 

Kopi Pancung
Disini anda bisa memesan kopi pancung, yang dalam bahasa Aceh disebut dengan "kupi pancong" atau "kupi sikhan". Jika anda pesan kopi pancung, jangan kaget jika gelas kopi pesanan anda isinya cuma separuh....hahaha...  Karena "pancong" itu artinya setengah.. atau separuh ....xixixi...

Selain kopi pancung anda juga bisa memilih kopi sanger. Awalnya sanger itu adalah versi hemat dari kopi susu, tapi semakin kesini berubah jadi versi mewah. Kepanjangan sanger adalah "sama-sama ngerti" alias ngertiin mahasiswa yang cuma punya uang dikit tapi mau minum kopi susu.... walah...! Jadi kopi sanger ini terbuat dari sedikit kopi, sedikit gula dan sedikit susu = versi hemat dari kopi susu. 

Tersedia fasilitas WiFi gratis
Budaya ngopi memang benar-benar kental di kota ini, sekental kopi hitamnya. Selain sekedar ngopi warung ini juga berfungsi sebagai tempat interaksi sosial utama, dari berbagai kalangan dan profesi juga status sosial yang bergama berkumpul di situ. 

Yang unik lagi disini orang-orang ngopi gak cuma di pagi hari, bisa beberapa kali sehari, bahkan sampai jam 23.00 WIB pun masih aja tambah ramai. Yang perlu di ingat pas lagi Maghrib warung kopi ini tutup untuk dibuka kembali selesai Isya.



  • HOTEL MADINAH (30-12-2013)

Setelah capek keliling satu harian saatnya istirahat dan menginap di Hotel Madinah di Jl. THM. Daud Beureeh No. 1-Banda Aceh, sebelum besoknya pagi-pagi check-out menuju Sabang Island, pulau terluar di ujung barat Indonesia. 



  • PELABUHAN ULEE LHEU (31-12-2013)
Pagi-pagi kita sudah breakfast di hotel tentunya sesudah malamnya kita kasih tahu pihak hotel bahwa kita pukul 06.00 WIB chek-out. Jemputan segera datang sesuai kesepakatan tadi malam, bahwa pukul 06.00 WIB teng, berangkat ke Pelabuhan Ulee Lheue dengan tujuan menyeberang ke Sabang.


Sedikit tentang Ulee Lheue, saat tsunami pelabuhan ini juga habis disapu bersih dan hanya tinggal rangkanya saja. Sekarang sudah direnovasi ulang dan sudah benar-benar seperti pelabuhan baru.





Tiba di pelabuhan Ulee Lheu sekitar pukul 06.35 WIB kebetulan juga ticket kapal Bahari sudah ditangan, kapal berangkat sekitar pukul 08.00 WIB, maka ada kesempatan untuk berfoto-ria sambil mengabadikan moment penting di Pelabuhan Ulee Lheu ini.



Ticket Kapal Cepat Bahari Expres seharga Rp 75.000 per pax, dengan jarak tempuh sekitar 45 menit. Oiya ada juga Kapal Lambat memakan waktu 2 jam dengan harga ticket Rp60.000,-





  • WELCOME TO SABANG (31-12-2013) 
Alhamdulillah akhirnya sampai juga di Pelabuhan Balohan Sabang sekitar pukul 09.45 WIB. Jemputan sudah menunggu untuk siap-siap membawa kita meng-explore kota Sabang nan indah. 

Kota Sabang adalah satu satu kota di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Kota ini merupakan kepulauan dan berada di seberang utara pulau Sumatera. Kota ini terdiri dari 5 pulau diantaranya pulau Weh, pulau Klah, pulau Seulako, pulau Rubiah dan pulau Rondo dengan ibukotanya Sabang. Pulau terbesar  diantara kelimanya adalah pulau Weh.


Sepanjang perjalanan menuju kota Sabang kita melalui jalan berliku dan menanjak dimana kondisi jalan cukup mulus. Sebelum sampai di puncak di tengah perjalanan dan kami kadang berhenti untuk mengambil foto pemandangan alam ke teluk dibawahnya dan ternyata adalah pelabuhan Sabang yang sangat mempesona. 





  • BENTENG JEPANG (31-12-2013)











Tujuan explore pertama adalah adalah benteng Jepang, yang terletak diatas bukit - kota atas Sabang yang kini menjadi bukti sejarah. Dari atas benteng ini kita dapat menikmati keindahan panorama kota Sabang.

Dulu benteng ini dijadikan tempat berlindung bagi pasukan Jepang. Banyak sekali benteng Jepang tersebar di seluruh Pulau Weh ini dan menjadi alasan mengapa pulau ini dikenal sebagai "Kota Seribu Benteng". Semuanya dibangun antara tahun 1942 dan 1945.














  • TUGU KEMBAR SABANG ~ MERAUKE (31-12-2013)
Berikutnya adalah ke hotel The Point Resort Sabang untuk check-in, setelah itu lanjut dengan makan siang sambil jalan menuju Tugu Kembar Sabang - Merauke.

Dinamakan Tugu Kembar Sabang - Merauke adalah karena tugu ini memiliki kesamaan dengan tugu yang ada di Sota, Papua. Kembar karena ada 2 tugu yang sama di lokasi yang berbeda. Tugu kembar ini berlokasi di tengah kota Sabang tepatnya di kawasan kota atas persis di depan Kantor Walikota Sabang.





  • TUGU NOL KM INDONESIA (31-12-2013)




Siapapun yang berkesempatan mengunjungi Sabang pasti bela-belain untuk bisa mengabadikan diri di Tugu km Nol bukan? Yang merupakam penanda letak geografis bagian barat Indonesia.
Pulau Weh dengan ibukota Sabang adalah bagian terbarat kepulauan Nusantara. Untuk memperingatinya pemerintah RI membangun sebuah monumen yang dikenal sebagai Tugu 0 km. Tugu ini terletak di Ujong Ba'u, kelurahan Iboi kira-kira 29 km arah barat Sabang. 






Penanda titik kilometer nol sendiri sebenarnya ada di lantai dasar yang sering dilewatkan oleh pengunjung, karena lebih tertarik untuk meniti anak tangga ke puncak. Bisa dipahami karena penampakan bangunan bawah hanya berupa hall kecil yang terbuka, bila tak diperhatikan cermat ke dalam prasasti di lantai itu tidak akan kelihatan. Penanda ini kelihatan kotor kurang dan kurang terurus.


Hampir semua pengunjung tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menaiki tangga Tugu Km 0 dan tentu saja sambil narsis berfoto-ria... xixixi...

Setiap pengunjung yang datang ke Tugu Km 0 diberikan "Sertifikat Km Nol Indonesia" yang dapat diminta gratis ke Dinas Pariwisata Sabang. Sertifikat ini ditandatangani oleh Walikota Sabang. Ada rasa bangga memiliki sertifikat ini.



Sertifkat Km 0 an. Mhd. Al Amin Nasution, ST
Sertifkat Km 0 an. Khairatun Hisan, S.Psi
Sertifkat Km 0 an. Mutiara Nanda Syakirah Nst



















  • SNORKELING DI PANTAI IBOIH  (31-12-2013)
Pantai Iboih letaknya tidak begitu jauh dari Tugu Km 0 bisa ditempuh dengan waktu 15 menit. Pantai Iboih ini sudah menjadi tourist resort di Pulau Weh ini. Disini sudah banyak dibangun cottage yang kelihatan sangat exotic sekali kalau dilihat dari arah laut. Turis dari luar negeri malah banyak yang bermalam di cottage ini.

Tak lengkap rasanya ke Sabang jika tidak mencoba snorkeling atau Diving di Iboih. Gampong Iboih memang terkenal dengan wisata baharinya, ada 3 tempat yang menjadi primadona kunjungan wisatawan di Iboih, yaitu Pantai Teupin Sirkui, Pantai Pulau Rubiah dan Pantai Gapang.

Untuk sekali snorkeling sepuasnya, wisatawan dikenakan Rp 45.000 per orang, alat yang disewakan berupa Snorkel, Pelampung dan Kaki Bebek.





Snorkeling

  • THE POINT RESORT (01-01-2014)


















Menginap malam tahun baru di The Point Sabang Resort - Sumur Tiga Beach - Pulau Weh.




Pukul 07.00 WIB tepat restorant The Point Resort sudah buka dan siap melayani tamu-tamu hotel yang akan breakfast. Restorant ini terletak begitu strategis karena terapung diatas pantai dengan disanggah oleh tiang-tiang yang kokoh di setiap sisi bangunannya. Konsep restorant di design dari bahan serba kayu. 















  • SABANG HILL (01-01-2014)
Selesai breakfast di The Point Resort saatnya check-out dan jalan pagi menikmati keindahan kota Sabang. Di kota Sabang kelihatan sepi tidak begitu banyak orang berlalu lalang. Berbelanja kaos dan souvenir khas Sabang adalah yang dituju. Di kota Sabang ini berbelanja cukup mahal jika dibanding dengan di Banda Aceh, khususnya untuk kaos, souvenir berupa gantungan kunci dan tas unik khas Aceh. Oleh karena itu kami berbelanja sekedarnya saja dan akan melanjutkan belanja nanti sesampai di Banda Aceh. Oiya pilihan barang belanjaannya pun lebih banyak dan bervariasi di Banda Aceh. Selesai belanja sekedarnya lanjut dengan menyisir tempat-tempat indah di kota Sabang, salah satunya adalah Sabang Hill.

Bagi pecinta Sunset, Sabang Hill menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Selain itu kita juga bisa menikmati pemandangan teluk Sabang yang teduh. Bagi yang beruntung, bisa melihat gerombolan lumba-lumba keluar dari teluk.






  • PELABUHAN BALOHAN - SABANG (01-01-2014)
Selesai jalan-jalan di kota Sabang saatnya ke pelabuhan Balohan sekitar pukul 11.30 WIB untuk bersiap berlayar kembali ke Banda Aceh. Di pelabuhan ini sangat banyak menjual oleh-oleh khas Sabang, mulai dari berbagai rasa dodol, kue kacang, bolu Aceh dan lain-lain.
Sambil menunggu pelayaran pukul 14.00 WIB saatnya menikmati lunch dengan cita rasa khas Aceh, seperti Mie Aceh yang lezat itu maupun berbagai hidangan sate lainnya, termasuk sate gurita lo..!  

Balohan adalah sebuah kota yang terletak di Pulau Weh. Kota Balohan memiliki pelabuhan kapal Feri yang berfungsi sebagai penghubung antara Pulau Weh dan Kota Banda Aceh.




Di pelabuhan ini agak ke sudut kanan tersedia masjid. Selesai lunch saatnya kini menunaikan sholat zhuhur. Masjid kecil berjendela kaca, dengan view lautan lepas... waw.. luar biasa indahnya ciptaan Allah SWT ini. 






Selesai zhuhur saatnya bersiap-siap untuk menunggu naik ke kapal Bahari Express yang membawa kita berlayar ke Banda Aceh. Ticket segera disiapkan dan akhirnya berlayar tepat pukul 14.00 WIB. Selamat tinggal Sabang....!



  • BANDA ACEH ~ ACEH TSUNAMI MUSEUM (01-01-2014)
Tiba di Banda Aceh sekitar 14.45 WIB, nah memanfaatkan waktu tersisa sebelum ntar malam take-off ke Medan, kita keliling Banda Aceh. Yang pertama dituju adalah Aceh Tsunami Museum. Eits... lagi-lagi tutup.. katanya sih karena tanggal merah 1 Januari 2014, kemaren alasannya karena setiap hari Senin tutup. Kasian banyak pengunjung dari luar kota kecewa.




Aceh Tsunami Museum adalah sebuah museum yang dirancang sebagai monumen simbolis untuk bencana gempa bumi dan tsunami Samudera Hindia 2004 sekaligus pusat pendidikan dan tempat perlindungan darurat andai tsunami terjadi lagi.


Museum ini dirancang oleh arsitek asal Indonesia, Ridwan Kamil. Terdiri dari 4 lantai dengan luas 2500 m2 dimana dinding lengkungnya ditutupi relief geometris. Pengunjung masuk melalui lorong sempit dan gelap diantara 2 dinding air yang tinggi ----- untuk menciptakan kembali suasana dan kepanikan saat tsunami.




  • MASJID BAITURRAHMAN (01-01-2014)

Dari Aceh Tsunami Museum kami bergerak menuju pusat kota di seputaran Masjid Raya, yang dituju adalah pusat perbelanjaan so.uvenir khas Aceh, termasuk kaos, tas dan lainnya. Benar saja harga di Banda ini jauh lebih murah dari Sabang. Selesai berburu souvenir saatnya ke Masjid Raya yang terkenal itu.

Masjid Raya Baiturrahman adalah tempat yang wajib anda kunjungi saat bertandang ke Banda Aceh. Ini adalah situs bersejarah yang telah ada sejak era kejayaan Kesultanan Aceh dan bertahan hingga saat ini.

Masjid ini telah melalui berbagai hal, mulai dari tragedi pembakaran oleh Kolonial Belanda tahun 1873 hingga hantaman tsunami di akhir tahun 2004.

Saat gelombang tsunami terjadi, hantaman gelombang mencapai ketinggian 21 meter menghantam pesisir Banda Aceh, masjid ini termasuk bangunan yang selamat ---- meskipun terjadi kerusakan di beberapa bagian masjid.

Upaya renovasi pasca-tsunami menelan dana sebesar Rp 20 miliar. Dana tersebut berasal dari bantuan dunia internasional, antara lain Saudi Charity Campaign. Proses renovasi selesai pada Januari 2008.  Saat ini Masjid Raya Baiturrahman menjadi pusat pengembangan aktivitas keislaman bagi masyarakat Banda Aceh.






  • DINNER - AYAM LEPAS (01-01-2014)
Hari pun sudah menjelang pukul 17.30 WIB saatnya menuju Bandara SIM, sebelumnya singgah dulu untuk dinner di "Ayam Lepas" yang terkenal itu. 


Karena masih lama penerbangannya,  akibat di delay lebih kurang 2 jam, maka  selesai dinner masih ada kesempatan jalan-jalan lagi sambil melihat-lihat sesuatu yang unik dan hanya ada di Aceh, mau tau...? 



Hahaha... ini dia, jangan kaget jika di sepanjang jalan raya terhempang luas segerombolan ternak lembu dan ini pemandangan yang biasa di sini.




Berhati-hatilah mengendarai mobil anda jika tak ingin mencari masalah.. xixixi...!



  • SIM AIRPORT TO KNIA (01-01-2014)

Akhirnya kita diantar ke Bandara SIM pukul 19.00 WIB. Oiya sewaktu di Sabang pihak Garuda menelepon memberi tahu bahwa pesawat yang seharusnya flight 18.45 WIB kembali delay 2 jam lebih menjadi 21.40 WIB. Waduh... kesal sih...! Sebagai gantinya mereka menyediakan paket nasi kotak sebagai pengganti dinner. 






                  Suasana kejenuhan melanda akibat flight yang di delay lebih dari 2 jam.











Setelah mendapat paket nasi kotak sebagai kompensasi keterlambatan flight, kami pun dengan leluasa bisa menyempatkan waktu untuk sholat Isya dan melepaskan lelah.  Oiya karena masih kenyang, nasi kotak kami bawa pulang ke Medan ..wkkk... Kurang lebih 21.25 WIB kami pun dipersilahkan naik ke pesawat dengan menunjukkan boarding pass masing-masing dan akhirnya take-off tepat 21.40 WIB dan akhirnya alhamdulillah landing dengan selamat di KNIA kurang lebih 22.35 WIB.

Dengan demikian selesailah Trip Banda Aceh~Sabang New Year 2014 kali ini. Semoga dapat bertemu di trip-trip selanjutnya. Terimaksih telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini mohon maaf jika kurang berkenan. Semoga dapat menjadi sumber inspirasi untuk liburan keluarga anda.


= The End = 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar