Selasa, 22 Oktober 2013

Holiday in Jogjakarta - Juni 2013


Sudah lama sih pengen buat tulisan mengenai liburan ini, tapi gak sempat-sempat. Kerjaan banyak terus, ada saja pokoknya. Saya tidak begitu pande menulis, inipun saya gak tau apakah yang saya sajikan nanti termasuk tulisan, sekedar album photo, laporan ataukah hanya sekedar informasi.

Terserahlah termasuk kategori apa yang penting mumpung kerjaan lagi gak sibuk, saya sempatkan membuat tulisan ini. Semoga aja ada manfaatnya terutama bagi anda yang punya jiwa traveling dan belum pernah ke Jogjakarta.

Liburan ke Jogjakarta ini sudah sangat lama dinantikan. Bayangkan saja untuk keberangkatan bulan Juni saja ticket pesawat sudah jauh-jauh hari diambil dari bulan Februari bok... Kepastian pemesanan ticket via on-line diperoleh setelah berkonsultasi dengan kepala sekolah anak tentang kapan liburan sekolah. Setelah beberapa hari diperoleh kepastian liburan sekolah berkisar di minggu ke-tiga bulan Juni. Browsing internet pun segera dilakukan untuk melacak ticket sesuai waktu yang diinginkan. Dari searching-searching yang dilakukan diperolehlah ticket yang paling pas yaitu ticket Medan-Jogja PP pesawat Lion Air, transit di Jakarta.

Cuti dari kantor pun diajukan kira-kira akhir bulan Mei. Gak tanggung-tanggung saya ambil cuti untuk 3 tahun terakhir sekaligus. Lumayan bok 12 hari kerja. Soalnya sudah 3 tahun terakhir kagak pernah ambil cuti. Si Ummi juga sibuk menyesuaikan cuti di kantornya, biar bisa berangkat bareng.

  • Go to Jogjakarta (Bandara Polonia - Soetta - Adisucipto)

Tiket on-line

Akhirnya tibalah waktu keberangkatan yang sudah lama ditunggu. Berangkat dari Polonia Medan hari Kamis tanggal 20 Juni 2013 pukul 9.00 WIB tiba di Jakarta pukul 11.00 WIB. Dari Jakarta menunggu transit ke Jogja pukul 16.00 WIB yang didelay lagi karena di Jogja hujan, jadi bandara licin. Akhirnya setelah 20 menit pesawat pun take-off dan landing di Bandara Adi Sucipto - Jogjakarta menjelang Maghrib. Jogja kan cepet Maghribnya dibanding di Medan. Kak Sheila dan Iqbal sudah tiba untuk menjemput.

Waiting Room Polonia Airport

Dari Terminal Kedatangan menuju Terminal
Keberangkatan Jogja - Soetta Airport



Waiting Room Terminal 1E Keberangkatan - Soetta



Welcome to Jogja

  • Sheila's Villa
Selama berlibur di Jogja kami tinggal di rumah kontrakan Kak Sheila and Bang Iqbal (kakak dan abang sepupunya Mutiara) yang lagi kuliah di UII Jogja dan SMU Penerbangan. Biar keren sebut aja namanya Sheila's Villa ....wuuakakaaa...! Rumah ini berada di daerah Jalan Kaliurang (Jakal) atas, suatu daerah berudara sejuk karena berada tidak begitu dari kaki Gunung Merapi - Sleman.   


Teras Depan Sheila's Villa



Kemana-mana naik Honda Freednya Kak Sheila



  • Seputaran Malioboro 
Jalan Malioboro boleh jadi nama jalan yang paling terkenal di Indonesia. Siapa yang belum pernah dengar Jalan Malioboro? Pasti sudah dengar semua kan?

Jalan Malioboro adalah nama salah satu kawasan jalan dari 3 jalan di Jogjakarta yang membentang dari Tugu Jogja sampai ke perempatan Kantor Pos Jogjakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Jogjakarta. 

Terdapat beberapa objek bersejarah di kawasan 3 jalan ini antara lain Tugu Jogja, Stasiun Tugu, Mirota Batik, Pasar Beringharjo dan lain-lain. 

Jalan Malioboro sangat terkenal dengan pedagang kaki limanya yang menjajakan kerajinan khas Jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan Gudeg Khas Jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekspresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain di sepanjang jalan ini.




Mirota Batik





Penari Jalanan di Perempatan


Kantor Pos Jogja

Jangan pernah bilang ke Jogja kalau belum singgah di Pasar Beringharjo. Pasar ini terkenal dengan barang-barang yang murah tapi bukan murahan. Aneka oleh-oleh khas Jogja bisa dengan mudahnya ditemukan disini mulai dari batik, celana pendek, kaos bordiran, belut goreng hingga ramuan jamu pun ada.

Pasar Beringharjo terletak di Jl. Pabringan No. 1 sebelah selatan Malioboro. Letaknya strategis berdekatan dengan Malioboro dan Benteng Vredeburg.


Pasar Beringharjo

Tugu Jogja
Andong di sekeliling Malioboro
Jangan merasa bosan menyusuri tiap los Pasar Beringharjo, karena banyak seniman jalanan yang siap memberikan hiburan. Di lantai 1 sebelah selatan, sambil menikmati jajanan pasar akan ditemukan sekelompok pengamen jalanan yang mencoba memberikan hiburan bagi pengunjung pasar. Anda bisa memberikan uang seikhlasnya tanpa ada paksaan. Benar-benar mengesankan, hanya ada di Jogja.


Seniman Jalanan Beringharjo.


Jl. Malioboro



Mr. Huh Hah merupakan Waroeng Spesial Sambal menyediakan menu-menu favourite dalam bidang "persambalan" waahh... istilah baru nih..! Menu sambalnya mulai dari yang matang hingga yang mentah, dari yang berbahan dasar tomat hingga belut. Yang pasti semuanya sedap dan pedas dengan harga yang terjangkau. Waroeng ini menawarkan konsep lesehan. Pokoknya benar-benar podas....bah...! Huuuhhh.... Haaaaah...!

Waroeng Spesial Sambal (SS) - Mr. Huh Hah..!

  • Alun Alun Selatan

Mantan Ibukota Indonesia yaitu Jogjakarta merupakan salah satu kota yang sangat kaya akan objek wisata, mulai dari wisata pantai, wisata belanja  hingga wisata budaya semua ada di sini. Alun-alun Selatan adalah peninggalan dari Kerajaan Jogjakarta dulunya dan sekarang sudah menjadi tempat wisata bagi penduduk Jogja juga wisatawan local dan luar. Alun-alun Kidul atau biasa juga disebut dengan nama “Alun Alun Selatan” karena letaknya memang berada di sebelah selatan Keraton Jogja.

Nah, yang menarik di objek Wisata Alun Alun Selata Jogja ini adanya permainan ‘mistis’ yang bernama Masangin. Masangin ini dilakukan di tengah alun alun selatan dengan menutup kedua mata lalu berjalan ditengah-tengah 2 pohon beringin besar yang ada disana. Mudah emang kelihatannya namun banyak pengunjung yang berbelok atau malah berbalik. Boleh percaya boleh tidak mistis ini sedikit berhubungan dengan hubungan asmara kita. Pengunjung bisa menyewa penutup mata seharga Rp 3.500,- atau boleh juga bawa penutup mata sendiri.


Mitos Pohon Beringin Kembar
Yang lebih menarik lagi adalah ketika malam hari. Alun alun selatan di malam hari sungguh ramai akan pengunjung, terang benderang bak siang hari karena disini banyak sekali becak maupun sepeda yang dihias dan dimodifikasi sedemikian rupa. Pengunjung boleh menyewa beca ataupun sepeda hias ini dengan harga Rp 40.000,- untuk sekali keliling. Penumpangnya bisa 4 sampai 5 orang dan bawa sendiri lho…? Benar-benar menyenangkan … Hmmm …rasanya benar-benar luar biasa dan cuma ada di Jogja.



















Naik Beca Hias - Alun-alun Selatan


Bermain di Alun Alun
 



Capek naik beca hias dan bermain di tengah alun-alun, sekarang saatnya istirahat sambil minum wedang ronde di angkringan sekeliling alun-alun. Wedang ronde ini adalah minuman khas Jogja yang terdiri dari campuran jahe, sajian roti tawar yang dipotong kecil-kecil, jagung bakar, kacang tanah, kolang-kaling dll. Pokoknya enak dech, hangat. Harganya juga gak mahal hanya Rp 3.500,- per porsi. Sayangnya pada saat minum wedang ronde, banyak banget bencong yang ngamen, yang kalau dicuekin malah marah-marah...wkwkwk...! Dimana-mana tempat wisata pasti banyak ngamennya, bikin gak nyaman.

Wedang Ronde

Menikmati Wedang Ronde

  • Sunmor UGM
Masyarakat Jogjakarta tentu tidak asing dengan istilah Sunmor. Sunmor itu adalah singkatan dari Sunday Morning yaitu sebuah pasar dadakan yang berada di wilayah kampus UGM tepatnya di Jalan Notonegoro ditengah-tengah kampus UGM dengan kampus UNY. Sunmor ini buka setiap minggu pagi sampai dengan pukul 12.00 WIB. 

Di Sunmor ini dijual berbagai macam keperluan mulai dari kuliner, pakaian, mainan, peralatan kebutuhan sehari-hari sampai pernak-pernik dan merchandise. Harganya cukup murah dan terjangkau. Andai di Medan ada seperti ini... Wauu...! pasti banyak ibu-ibu yang belanja.




Kuliner dengan lesehannya

Sunmor menyediakan banyak kuliner




Keramaian Sunmor


  • Borobudur Temple 
Dari Jogjakarta ke Borobudur berjarak sekitar 42 km. Borobudur ini terletak di daerah Magelang Jawa Tengah. Candi Borobudur adalah candi terbesar di dunia dan merupakan salah satu 7 keajaiban dunia. Pada pandangan pertama Borobudur ini menyerupai bukit yang dirancang dan dibangun dari batu di tengah-tengah pegunungan alami.

Candi ini terletak di dalam area Wisata Borobudur. Taman ini memiliki luas 85 hektar untuk mengakomodasi meningkatnya jumlah wisatawan dan untuk mengabadikan lingkungan alami hijau Candi Borobudur.



Tiket Masuk Candi Borobudur


Untuk mengunjungi kawasan yang tesebar di berbagai titik Borobudur dapat dicapai dengan berbagai cara misalnya Sewa Motor, Sewa Sepeda, Kereta Wisata atau Naik Andong.

Sewa Sepeda
Naik Kereta Wisata
Yang datang dengan rombongan menyewa andong adalah pilihat yang tepat, selain bisa dinaiki beramai-ramai bisa santai menikmati indahnya alam Borobudur. Tarif andong Rp 40.000,- untuk 4 orang sekali putaran.

Naik Andong pilihat tepat untuk keluarga





Turun dari andong, memasuki areal Candi Borobudur pengunjung dewasa diwajibkan menggunakan kain batik. Cara pakai kain batik bagi laki-laki diikat di pinggang sebelah kiri dan perempuan sebelah kanan. Kain batik ini sengaja disediakan pengelola areal dan tidak dikenakan biaya. Katanya sih karena ini tempat suci jadi harus berpakaian sopan, disamping juga melestarikan budaya batik. Pemakaian kain batik ini diberlakukan bagi setiap pengunjung dewasa sejak Maret 2011 sampai sekarang. Sepulangnya dari areal candi kain batik harus dikembalikan di tempat semula.

Tidak boleh membawa makanan ke dalam areal candi, yang boleh hanya membawa air minum saja. Karena kalau membawa makanan ditakutkan sampahnya akan mengotori bangunan candi yang merupakan tempat suci bagi agama Budha. 


Areal Kaki Candi

Jangan lupa bawa payung karena disini
panasnya menyengat kulit

Menaiki Tangga Candi


























  • Pasar Satwa dan Tanaman Yogyakarta (PASTY)
Pasar Satwa dan Tanaman Yogyakarta (PASTY) juga dikenal sebagai Pasar Burung yang berada di Jl. Bantul km 1 Jogjakarta.




Pasar Burung
PASTY dibagi menjadi 2 lokasi, sebelah Timur meliputi Pasar Burung dan Hewan, sebelah Barat wilayah untuk Tanaman Hias.



Pasar Burung
Pasar Tanaman Hias





  • Pasar Seni Gabusan 
Pasar Seni Gabusan sebuah sentra industri kerajinan di pusat kota Bantul sekitar 10 km dari pusat kota Jogjakarta, searah Jl. Parangtritis km 9 Bantul. Tempat ini merupakan pasar kerajinan yang terbesar di Kabupaten Bantul sekaligus tempat rekreasi keluarga.




Mengenai bangunan juga banyak yang kurang terurus tidak semegah dan se "wah" ketika melihat gambarnya di internet.




Kesan pertama saya di Pasar Seni Gabusan kok sepi amat yah...? Pengunjung hanya ada puluhan orang. Kasian juga sih lihat orang-orang yang pada jualan benda-benda seni di sini. Selain benda seni disini juga banyak menjual berbagai jenis pakaian batik.

Saya sempat mengobrol dengan ibu-ibu yang jual batik, ternyata biasanya pasar ini sepi. Ramainya kalau lagi lebaran dan musim liburan doang. Mungkin karena lokasinya yang kurang strategis dan agak jauh dari pusat kota.

Sepi pengunjung
Bukan hanya benda seni, jual batik juga banyak

  • Pantai Parangtritis (Paris) 
Parangtritis menurut legenda berasal dari kisah pelarian seseorang dari Kerajaan Majapahit bernama  Dipokusumo yang melakukan semedi di kawasan ini. Ketika sedang bersemedi, ia melihat air yang menetes (tumaritis) dari celah-celah Batu Karang (parang). Kemudian ia memberi nama daerah tersebut Parangtritis yang berarti air yang menetes dari batu. 

Pantai Parangtritis ini diyakini merupakan perwujudan dari Kesatuan Trimurti yang terdiri dari Gunung Merapi, Kraton Jogja dan Pantai Parangtritis itu sendiri.















Lunch dengan Air Kelapa Muda


  • Kraton Jogjakarta
Kraton Jogjakarta tidak hanya menjadi tempat tinggal raja, namun juga menjadi penjaga nyala kebudayaan Jawa. Di tempat ini kita dapat belajar dan melihat secara langsung bagaimana budaya tetap dilestarikan di tengah laju modernisasi perkembangan zaman.

Kraton merupakan duplikat kosmos yang memiliki kekuatan sentrifugal dengan lingkungannya. Bentuk bangunan Kraton, yang nantinya menjadi sumber bagi planologi kota Jogjakarta penuh dengan simbol hidup dan kehidupan manusia. Hubungan "Tuhan ~ Manusia ~ Alam Semesta" tergambar dalam bentuk bangunan yang memberikan pemahaman filosofis. Demikian kurang lebih keterangan yang disampaikan pemandu wisata di Kraton, seorang abdi dalem Sultan.





Suasana Dalam Kraton
Bersama Patung Abdi Dalem 

Kereta buatan Belanda pada tahun 1861 pada masa Sri Sultan Hamengkubuwono VI ini bernama Kyai Garudayaksa. Kereta ini dipergunakan untuk penobatan seorang Sultan. Ditarik 8 ekor kuda yang sama warna dan kelaminnya. Terhadap kereta ini dilakukan "Upacara Pemandian" setiap setahun sekali di bulan Suro disebut juga sebagai Kereta Kencana (Kereta Emas).


Kereta Kencana
Semua yang ada di kereta ini masih asli termasuk simbol/lambang Burung Garuda-nya yang terbuat dari emas 18 karat seberat 20 kg. Hanya digosok dan dibersihkan pada saat akan ada upacara penobatan, karena terlalu sering digosok emasnya akan terkikis. Konon sekitar 6-7 gram emas akan hilang setiap kali digosok/dibersihkan.







Batik merupakan kerajinan khas Jogjakarta dan merupakan cenderamata yang banyak dicari wisatawan. Batik yang paling terkenal adalah batik Jogja dan batik Solo. Berbagai macam motif banyak ditemui di Jogja sehingga Jogja juga dikenal sebagai Kota Batik. 




Belajar Ngebatik

Capek dari Kraton - Nungguin Cuci Mobil Kak Sheila

  • Wisata Alam Lava Tour Merapi 
Bencana membawa berkah, barangkali itu bukan ungkapan yang tidak berlebihan untuk melukiskan hal ini buat warga Sleman dan sekitarnya yaitu adanya wisata alam Lava Tour. Selain menikmati indahnya puncak Merapi, banyak panorama lain yang bisa dilihat, lautan pasir dan batu, reruntuhan rumah yang tersapu awan panas tampak di kanan dan kiri jalan.

Pengunjung tidak boleh membawa kendaraan sampai ke atas karena disini sudah disediakan kendaraan untuk disewakan. Ada beberapa pilihan bisa menyewa motocross Rp 50.000,- atau menyewa Jeep lumayan juga sewanya Rp 250.000,- untuk bisa sampai di 4 lokasi. Tidak termasuk ke makam mbah Marijan, karena agak jauh di Kali Adem. Kalau sampai ke makam mbah Marijan sewa Jeepnya mencapai Rp 400.000,- busyet...mahal amat..!








Ngantri untuk photo di Batu Alien
Batu Alien, masyarakat kaki Gunung Merapi menyebutnya begitu. Karena memang bentuknya mirip sekali dengan Alien jika dilihat dari sisi kiri. Bukan berarti asalnya dari planet lain.. bukan..! Itu adalah batu yang keluar dari perut bumi bersamaan dengan erupsi Gunung Merapi tahun 2010 yang lalu. Erupsi yang luar biasa itu memuntahkan bongkahan-bongkahan batu besar seperti Batu Alien. Batunya besar sekali berdiameter 5 meter dengan tinggi 3 meter. Woouu...gede banget..!

Untuk anda jika suatu hari berkesempatan melihat Batu Alien cobalah dekati dari sisi kiri perhatikan bagian mata, hidung dan mulut yang sedikit menganga persis seperti Alien. Batu ini istimewa lantaran bentuknya.

Batu Alien


















"Museum Sisa Hartaku" adalah suatu museum yang disulap dari rumah penduduk yang bernama mbah Wati yang terkena erupsi Gunung Merapi. Didalamnya terdapat sisa harta yang sudah gak karuan bentuknya. Berbeda dengan museum pada umumnya, museum ini berada pada alam terbuka.

Musium Sisa Hartaku - Merapi
Jam Dinding Jadi Saksi Sejarah 

Inilah jam dinding yang telah meleleh menjadi saksi sejarah di rumah mbah Wati. Jarum-jarum penunjuknya menjadi satu, menjadi penanda yang mahal harganya. Jam dinding itu telah menjadi pengingat dan penanda yang tak terbantahkan betapa dahsyatnya erupsi Merapi. Subhanalloooh...




  • Monjali - Taman Pelangi
Malam terakhir di Jogjakarta saya dan keluarga mengunjungi Monumen Jogja Kembali yang sering disingkat menjadi Monjali dan 'Taman Pelangi' merupakan ikon wisata di Jogjakarta selain Kraton Jogjakarta. Monjali dibangun pada 29 Juni 1985 untuk memperingati ditariknya tentara Belanda dari Jogjakarta pada tanggal 29 Juni 1949. Pada tanggal 6 Juli 1949 Presiden Soekarno dan Wakil Presiden M. Hatta masuk kembali ke Jogjakarta yang pada waktu itu berstatus sebagai Ibukota RI. 40 tahun kemudian yaitu 6 Juli 1989 Monjali diresmikan Presiden Soeharto.







Jogjakarta memiliki wahana wisata malam yang bisa dinikmati oleh seluruh anggota keluarga yaitu Taman Pelangi yang berada di Monumen Jogja Kembali (Monjali) Jl. Ring Road Utara Jogjakarta. Buka jam 17.00 WIB dan tutup jam 23.00 WIB.

Disini kita menikmati indahnya aneka bentuk lampion, juga banyak aneka jenis wahana permainan.
































Sedih dan haru (malam terakhir di Jogjakarta)

  • Kembali ke Medan (Adisucipto - Soetta - Polonia)
Saatnya liburan usai dan kembali ke Medan, menjalani rutinitas. Semoga pengalaman saya dan keluarga diatas dapat bermanfaat dan bisa menjadi sumber inspirasi dan referensi bagi anda yang ingin berpetualang menikmati indahnya Kota Jogjakarta. 





=  S e l e s a i  =

Tidak ada komentar:

Posting Komentar