Lagi iseng-iseng di rumah nih, gak ada acara dan gak mau kemana-mana....hmmm... ngapain nih enaknya yah..? Facebook-an bosan, Twitter-an juga males, BBM-an duuh ogah. Hmmmm....coba nulis lagi dech..kan udah punya blog sendiri, manfaatin donk? Bisa melepas uneg-uneg via tulisan. Tapiii.... nulis apa yah..? Bolak-balik buka Folder Picture di Laptop.. ketemu photo-photo libur lebaran 2012 yang lalu. Hmm... angkat ini aja deh.. "Explore the 3 Provinces" (Sumut-Sumbar-Riau) yang meliputi : Lubuk Pakam - Panyabungan - Rantonatas - Bukittinggi - Pekanbaru - Rantau Prapat - Lubuk Pakam. Karena momennya sudah lebih dari setahun, gue nulis apa yang diingat aja dech, ditambah keterangan tempat via searching-nya 'mbah Google'.. he..he.. boleh donk..?
- Lubuk Pakam to Panyabungan
* H (-1) Lebaran
Sebenarnya sih perjalanan ini adalah perjalanan mudik biasa, cuman karena ayah/bunda sudah berpulang ke rahmatullah, jadi di kediaman ayah/bunda alm (Panyabungan) tidak berlama-lama, cukup 1 hari2 malam. Sisa liburan bisa dimanfaatin untuk jalan-jalan bersama orang-orang tersayang. Cuman biar keren kita gak menyebutnya mudik, terlalu biasa... he..he..! Kita menyebutnya "Explore the 3 Provinces" he..he..lebih keren kan?
Touring Start from my house in Lubuk Pakam, berangkat sehabis berbuka puasa dan sholat Isya sekitar pukul 20.00 WIB. Waktu keberangkatan ini persisi 1 hari sebelum hari H gitu dech. Dengan mengendarai mobil INNOVA warna silver perjalanan pun di mulai. Bukan mobil sendiri sih, belum punya soalnya tapi Rent Car pesanan dari teman di Medan plus driver, jadi di mobil bisa tiduran... Mantaaaap...
Kira-kira pagi Shubuh sampai di Padangsidempuan, istirahat dan mandi sebentar di rumah abanganda. Tapi sayang kagak sempat ambil dokumentasi di sini, kecapean 'kali. Perjalanan ke Panyabungan dilanjutkan sehabis Zhuhur. Sebelum sampai di Panyabungan sebentar singgah di Sinonoan-Siabu, rumah kakak. Perjalanan dilanjut sekitar pukul 17.00-an.
Sebenarnya sih perjalanan ini adalah perjalanan mudik biasa, cuman karena ayah/bunda sudah berpulang ke rahmatullah, jadi di kediaman ayah/bunda alm (Panyabungan) tidak berlama-lama, cukup 1 hari2 malam. Sisa liburan bisa dimanfaatin untuk jalan-jalan bersama orang-orang tersayang. Cuman biar keren kita gak menyebutnya mudik, terlalu biasa... he..he..! Kita menyebutnya "Explore the 3 Provinces" he..he..lebih keren kan?
Touring Start from my house in Lubuk Pakam, berangkat sehabis berbuka puasa dan sholat Isya sekitar pukul 20.00 WIB. Waktu keberangkatan ini persisi 1 hari sebelum hari H gitu dech. Dengan mengendarai mobil INNOVA warna silver perjalanan pun di mulai. Bukan mobil sendiri sih, belum punya soalnya tapi Rent Car pesanan dari teman di Medan plus driver, jadi di mobil bisa tiduran... Mantaaaap...
Kira-kira pagi Shubuh sampai di Padangsidempuan, istirahat dan mandi sebentar di rumah abanganda. Tapi sayang kagak sempat ambil dokumentasi di sini, kecapean 'kali. Perjalanan ke Panyabungan dilanjutkan sehabis Zhuhur. Sebelum sampai di Panyabungan sebentar singgah di Sinonoan-Siabu, rumah kakak. Perjalanan dilanjut sekitar pukul 17.00-an.
My Sister's Home - Sinonoan Siabu |
Sampai di rumah ayah/bunda alm menjelang Maghrib dan siap-siap untuk berbuka Puasa yang terakhir, karena besok dipastikan sudah Lebaran 1 Syawal 1432 H.
* H (+1) Lebaran
Ha..ha.. akhirnya tiba juga yang ditunggu-tunggu. 1 Syawal 1432 H mohon maaf lahir dan bathin semua. Pagi shubuh semua uda pada bangun, mandi dan siap-siap mau Sholat Ied. Nah, sebelum Sholat Ied salam-salaman dulu antara abang dan adik, suami dan istri, ayah-ibu dan anak semua pada ikhlasin kesalahan untuk dimaafin. Kami pun berangkat untuk Sholat Ied di Masjid Nur Alannur di seputaran Komplek Kantor Bupati Madina.
Ha..ha.. akhirnya tiba juga yang ditunggu-tunggu. 1 Syawal 1432 H mohon maaf lahir dan bathin semua. Pagi shubuh semua uda pada bangun, mandi dan siap-siap mau Sholat Ied. Nah, sebelum Sholat Ied salam-salaman dulu antara abang dan adik, suami dan istri, ayah-ibu dan anak semua pada ikhlasin kesalahan untuk dimaafin. Kami pun berangkat untuk Sholat Ied di Masjid Nur Alannur di seputaran Komplek Kantor Bupati Madina.
Setelah Sholat Ied langsung Ziarah kubur ke makam ayah/bunda tercinta, haru, sedih campur aduk. Ampuni mereka Ya Allah, terima mereka di haribaan-Mu Ya Rabb.. Amin.
Kembali ke rumah menikmati sajian khas lebaran, biasa lontong instan pesanan dari kak Ijah. Abis di rumah gak ada yang buatin. Lanjut dengan acara berlebaran dengan jiran-tetangga terutama yang masih ada hubungan kekerabatan. Berlanjut sampai dengan Zhuhur. Belum selesai sih karena masih ada beberapa rumah yang harus dikunjungi. Cuma karena kami masih mau ke Rantonatas lagi kami pamit tidak ikut lagi. Rencana selanjutnya ke Rantonatas rumah paman sehabis Zhuhur.
Suasana Halal Bi Halal di Rumah Ayah/Bunda alm |
Suasana Halal Bi Halal di Rumah Ayah/Bunda alm |
- Panyabungan to Rantonatas PP
Tepat sehabis Sholat Zhuhur kami berangkat ke Rantonatas, dengan mengendarai 2 mobil dengan 4 keluarga, yahh dimuat-muatinlah..namanya juga lebaran. Rumah yang dituju adalah rumah paman yang kami menyebutnya Uda' artinya adik dari ayah kandung. Satu-satunya nih yang masih hidup dari keluarga ayah, sedang dari kaluarga bunda sama sekali sudah berpulang semua. Jadi Uda' ini sudah kami anggap seperti ayah sendiri.
Kami pun sampai di Rantonatas kira-kira pukul 14.00-an lewat dikit. Beramah tamah sambil minum dan makan kue lebaran. Cerita kesana-kemari, ziarah ke makam Opung yang berada di seberang sungai nan jernih. Sehabis ziarah mandi di sungai.. bukan main...segaaaarr...! Lalu kembali ke rumah Uda' dan sudah disediakan makanan berat. Wahh... ueenak tenan iki.. makanan kampung, semua masih serba asli, mulai dari ayam, sayuran, cabe, kelapa semua milik sendiri.
|
Waktu pun sudah menjelang sore. Sesudah selesai makan tiba waktu Maghrib. Sehabis Maghrib pun kami tidak berpanjang kalam, pamitan disertai peluk tangisan haru dari keluarga Uda' tercinta. Kami kembali ke Panyabungan dan bermalam di rumah ayah/bunda alm. Malam ini juga berkemas sebelum beristirahat, karena menurut schedule touring, besok pagi-pagi sekali, sehabis Shubuh bahkan sebelum sarapan kami harus melanjutkan tour ini ke Bukittinggi.
- Panyabungan to Bukittinggi
* H (+2) Lebaran
Benar pagi-pagi sekali sehabis Shubuh Tour dilanjutkan ke Bukittinggi. Sarapan ntar biar di jalan saja lihat warung yang sudah buka. Karena kalau berangkatnya agak siangan pasti macet kan masih lebaran hari ke-2. Oiya dalam rombongan nambah 2 orang yaitu adek paling bontot dan satu lagi keponakan, keduanya cewek. Ya sengaja biar banyak teman di jalan, gak sepi dan ada teman ngobrol juga.
Kira-kira pukul 07.00 WIB sampai di Kotanopan, nah saatnya nyari sarapan. Tuuhh... kelihatannya rame yang parkir mobil. Yok, sarapan disitu aja yok...? Benar aja sarapan tersedia, ngantrinya luaaama... karena banyak juga rupanya keluarga yang pada bawa mobil ini belum sarapan. Nasi goreng pun di pesan 6 porsi (untuk 5 anggota keluarga + 1 driver).
Setelah perut terisi touring lanjuut.... Antara Panyabungan ke Bukittinggi ini ditempuh serkitar 5~6 jam. Selama dalam perjalanan ada beberapa kali berhenti/mengaso dan istirahat sambil melihat-lihat pemandangan luar biasa ciptaan Allah ini.
Benar pagi-pagi sekali sehabis Shubuh Tour dilanjutkan ke Bukittinggi. Sarapan ntar biar di jalan saja lihat warung yang sudah buka. Karena kalau berangkatnya agak siangan pasti macet kan masih lebaran hari ke-2. Oiya dalam rombongan nambah 2 orang yaitu adek paling bontot dan satu lagi keponakan, keduanya cewek. Ya sengaja biar banyak teman di jalan, gak sepi dan ada teman ngobrol juga.
Kira-kira pukul 07.00 WIB sampai di Kotanopan, nah saatnya nyari sarapan. Tuuhh... kelihatannya rame yang parkir mobil. Yok, sarapan disitu aja yok...? Benar aja sarapan tersedia, ngantrinya luaaama... karena banyak juga rupanya keluarga yang pada bawa mobil ini belum sarapan. Nasi goreng pun di pesan 6 porsi (untuk 5 anggota keluarga + 1 driver).
Setelah perut terisi touring lanjuut.... Antara Panyabungan ke Bukittinggi ini ditempuh serkitar 5~6 jam. Selama dalam perjalanan ada beberapa kali berhenti/mengaso dan istirahat sambil melihat-lihat pemandangan luar biasa ciptaan Allah ini.
Mengaso dalam perjalanan menuju Bukit Tinggi |
Kira-kira pukul 12.00-an sampailah di Bukittinggi. Lagi-lagi nyari warung nasi untuk "islam" hehe.. isi lambung sambil nanya informasi ke arah tujuan. Tujuan yang dicari adalah rumah saudara dari si Ummi, daerahnya Padang Luar. Hanya beberapa km dari Kota Bukittinggi.
Kota Bukittinggi |
Setelah makan siang akhirnya pencarian tempat saudara pun dilanjutkan, ketemu dan sampai di rumah sekitar pukul 13.00-an. Beramah tamah sebentar barang setengah jam, Sholat langsung di Jama' Qashar baru jalan menyusuri kota Bukittinggi. Tempat yang dituju dalam waktu terbatas ini hanya ada beberapa yaitu :
- Pasar Atas
Suasana di Pasar Atas |
Di sini banyak dijual segala jenis kebutuhan, misalnya mukena dengan bordiran khasnya yang terkenal, dan segala pernak-pernik khas Bukittinggi. Ha..ha.. si Ummi kesempatan tuh beli mukena bordiran, yang lain ada yang beli kaos bercorak bordir Bukittinggi, ada yang beli selop dan sebagainya. Borong terus...
- Jam Gadang
Jam Gadang merupakan salah satu tujuan wisata yang datang ke Bukittinggi, jam Gadang yang memiliki keunikan pada angka 4. Tulisan angka 4-nya dalam angka Romawi, tetapi tidak ditulis dengan tulisan "IV" melainkan "IIII", entah kenapa alasannya gitu. Ini yang membuat pengunjung sangat penasaran untuk mendatangi dan melihat jam gadang secara langsung.
Jam Gadang |
Di Bukittinggi disebut "Bendi" di Jogja disebut Andong |
Suasana keramaian di seputaran Jam Gadang |
Selesai makan malam saatnya kembali ke rumah saudara di Padang Luar sekitar pukul 19.30 WIB. Wuihh capek, mau mandi dingin airnya bukan main seperti air di kulkas. Sholat langsung di Jama' Qashar, kemuadian beramah tamah sebentar dengan keluarga saudara, sambil membereskan barang-barang yang sudah dibeli tadi. Besok pagi tour berlanjut ke Pekanbaru, itu menurut schedule yang sudah disepakati.
- Bukittinggi to Pekanbaru (via Payakumbuh)
* H (+3) Lebaran
Setelah sarapan lalu pamitan untuk melanjutkan perjalanan ke Pekanbaru via Payakumbuh. Kota Payakumbuh ini berjarak sekitar 30 km dari Bukittinggi. Di sepanjang jalan menuju Payakumbuh banyak sekali terdapat kios jajanan sebagai oleh-oleh khas Sumatera Barat.
Setelah sarapan lalu pamitan untuk melanjutkan perjalanan ke Pekanbaru via Payakumbuh. Kota Payakumbuh ini berjarak sekitar 30 km dari Bukittinggi. Di sepanjang jalan menuju Payakumbuh banyak sekali terdapat kios jajanan sebagai oleh-oleh khas Sumatera Barat.
Salah satu oleh-oleh khas Sumbar |
Perjalanan menuju ke Pekanbaru ini melewati beberapa ruas jalan berkelok yang disebut dengan "Kelok Sembilan", terletak sekitar 30 km sebelah timur dari kota Payakumbuh menuju Propinsi Riau. Jalan ini membentang sepanjang 300 meter di Jorong Aie Putiah. Jalan ini memiliki tikungan yang tajam dan lebar sekitar 5 meter, berbatasan dengan jurang, dan diapit oleh dua perbukitan diantara dua cagar alam yaitu Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau.
Berikut adalah photo-photo yang sempat diabadikan selama perjalanan Bukittinggi-Pekanbaru melewati Kelok Sembilan yang saat itu masih dalam tahap pengerjaan.
Kelok sembilan yang memukau |
Pemandangan jalan nan cantik dari Provinsi Sumatera Barat menuju Provinsi Riau yang sempat di abadikan, photo diambil dari mobil yang sedang berjalan.
Setelah perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan akhirnya sampai juga di Pekanbaru sekitar pukul 13.30 WIB. Langkah pertama adalah mencari hotel dan chek-in. Setelah mendapat informasi dari abang ipar bahwa hotel ...lupa namanya .... adalah sangat terjangkau. Oiya abang ipar ini rumahnya memang di Pekanbaru tapi sedang berlebaran ke Medan. Jadi kami ambil hotel sebagai tempat penginapan. Booking 2 kamar langsung, setelah chek in terus menyusuri kota Pekanbaru. Tujuan pertama adalah Pasar Bawah, setelah itu baru keliling menyusuri kota. Informasi dari hotel menuju Pasar Bawah diperoleh dari pegawai hotel. Come on....!
Ha..ha.. jangan bilang pernah ke Pekanbaru jika belum singgah di Pasar Bawah. Ini barangkali ungkapan yang paling pas untuk menggambarkan betapa Pasar Bawah ini menjadi salah satu ikon penting kota ini. Nama Pasar Bawah diberikan oleh masyarakat karena pasar ini terletak di bagian bawah (dekat pinggiran Sungai Siak). Selain sebagai Pasar Wisata juga merupakan pasar "Chinatown"nya Pekanbaru. Yang dijual disini sangatlah beragam, mulai dari guci, berbagai jam dinding hias, ambal, pakaian, acsesoris dan lain-lain. Barang-barang impor dari Malaysia, Taiwan, China banyak ditemuin di pasar ini.
Beragam pernak-pernik yang ditawarkan di Pasar Bawah |
Capek belanja saatnya cari makanan sembari melepaskan penat. Waktu telah menunjukkan pukul 17.30 WIB. Ini sekalian makan malam juga nih, bukan berarti malam jika lapar tidak boleh makan lagi. Sebelum kembali ke hotel beli segala sesuatu yang diperlukan. Soalnya capek bolak-balik ke luar, mending istrirahat. Kembali ke hotel sekitar pukul 18.00-an, saatnya mandi dan ganti baju tidur. Sholat tetap di Jama' Qashar. Sambil beres-beresin barang untuk persiapan besok lanjut touring dengan tujuan Rantoprapat.
Nah, setelah semuanya beres kini saatnya istirahat biar besok kembali fit untuk melanjutkan perjalanan ke Rantoprapat.
- Pekanbaru to Rantoprapat
* H (+4) Lebaran
Seperti rutinitas dalam tour ini, semua aktifitas keberangkatan dilakukan pada pagi-pagi. Sebelum chek-out dari hotel bagusnya cari sarapan dulu. Jalan ke depan hotel terus muter ke kiri, ada yang jual sarapan. Nah, kebetulan nih pemiliknya orang Medan, udah pasti donk ada jual sarapan lontong. Ok dech bungkus 6 porsi. Wauu.. dasar gak boleh lihat orang pendatang, langsung dech tuh harga dinaikin. Drastis bok... percuma udah cerita kesana-kemari bilang sama-sama dari Medan. Dasar...! Tapi udah dech memang kita harus siap untuk hal-hal yang seperti itu di lapangan. Ada biaya tak terduga namanya.. kayak proyek aja.. he..he..
Ok semua sudah pada sarapan saatnya chek-out, perhatikan benar-benar dulu barang bawaan masing-masing, jangan sampai ada yang ketinggalan di hotel. Go..go..! Lanjut perjalanan ke Rantoprapat. Tujuan tiada lain pasti ke rumah Wak Nanik, uwaknya Tiara kakak si Ummi. Bismillah...berangkat sekitar pukul 07.30 WIB. Berikut photo-photo yang sempat di dokumentasikan dalam perjalanan menuju Rantoprapat.
Seperti rutinitas dalam tour ini, semua aktifitas keberangkatan dilakukan pada pagi-pagi. Sebelum chek-out dari hotel bagusnya cari sarapan dulu. Jalan ke depan hotel terus muter ke kiri, ada yang jual sarapan. Nah, kebetulan nih pemiliknya orang Medan, udah pasti donk ada jual sarapan lontong. Ok dech bungkus 6 porsi. Wauu.. dasar gak boleh lihat orang pendatang, langsung dech tuh harga dinaikin. Drastis bok... percuma udah cerita kesana-kemari bilang sama-sama dari Medan. Dasar...! Tapi udah dech memang kita harus siap untuk hal-hal yang seperti itu di lapangan. Ada biaya tak terduga namanya.. kayak proyek aja.. he..he..
Ok semua sudah pada sarapan saatnya chek-out, perhatikan benar-benar dulu barang bawaan masing-masing, jangan sampai ada yang ketinggalan di hotel. Go..go..! Lanjut perjalanan ke Rantoprapat. Tujuan tiada lain pasti ke rumah Wak Nanik, uwaknya Tiara kakak si Ummi. Bismillah...berangkat sekitar pukul 07.30 WIB. Berikut photo-photo yang sempat di dokumentasikan dalam perjalanan menuju Rantoprapat.
Perjalanan panjang dari Pekanbaru menuju Rantoprapat berakhir dan alhamdulillah sampai di rumah uwak sekitar pukul 21.00 WIB. Cuapek banget...! Istirahat dan basa-basi sebentar terus bobok. Besok pagi adalah tour terakhir back to my house in Lubuk Pakam.
- Rantoprapat to Lubuk Pakam
* H (+5) Lebaran
Hari ke 5 lebaran ini sudah masuk kerja sebenarnya, tapi gimana masih di jalan begini, paksa dech telepon si bos permisi belum bisa masuk. Keberangkatan seperti biasa selalu pagi, sehabis sarapan dan pamitan dengan keluarga kakak ipar, perjalanan pun di mulai sekitar pukul 8.00 WIB yang merupakan tour terakhir.
Selama dalam perjalanan tour terakhir nih, adaaa...aja kejadian aneh dan lucu yang kadang-kadang bikin ketawa sendiri, seperti ini nih... coba dech perhatiin siapa tuh yang diboncengin di belakang motor. Haha.. ternyata ada "topeng monyet".
Hari ke 5 lebaran ini sudah masuk kerja sebenarnya, tapi gimana masih di jalan begini, paksa dech telepon si bos permisi belum bisa masuk. Keberangkatan seperti biasa selalu pagi, sehabis sarapan dan pamitan dengan keluarga kakak ipar, perjalanan pun di mulai sekitar pukul 8.00 WIB yang merupakan tour terakhir.
Selama dalam perjalanan tour terakhir nih, adaaa...aja kejadian aneh dan lucu yang kadang-kadang bikin ketawa sendiri, seperti ini nih... coba dech perhatiin siapa tuh yang diboncengin di belakang motor. Haha.. ternyata ada "topeng monyet".
Topeng monyet dibonceng |
Selesai makan akhirnya perjalanan dilanjutkan untuk mengakhiri tour kali ini, kurang lebih 40 km lagi sampai ke rumah. Dan akhirnya tepat pukul 13.30 WIB sampai di rumah dengan selamat, alhamdulillah. Benar-benar perjalanan yang mengesankan, mengarungi luasnya bumi Allah ini. Rasanya diri ini semakin kecil tidak ada apa-apanya dimata Sang Pencipta. Semoga ada hikmah dan pembelajaran dibalik ini semua. Amin.
= The End =
Tidak ada komentar:
Posting Komentar