Sabtu, 26 Oktober 2013

Pengetahuan Kalibrasi


Kalibrasi pada dasarnya adalah suatu kegiatan untuk mencari hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui, yang berkaitan dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu, atau bisa dikatakan kalibrasi sebagai suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar yang tertelusur.

Adapun tujuan dari kalibrasi adalah :

  1. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional ataupun internasional.
  2. Menetapkan penyimpangan dari alat ukur tersebut terhadap kebenaran konvensional.
  3. Dalam upaya pemenuhan pemenuhan persyaratan terhadap sistem manajemen ISO 9001 : 2008 klausul 7.6 tentang pengendalian alat, pemantauan dan pengukuran. 
Catatan : Jadi untuk suatu perusahaan yang menetapkan sistem manajemen ISO 9001 : 2008, kegiatan kalibrasi terhadap alat-alat yang mempengaruhi hasil produk mereka adalah mutlak untuk dilakukan.
Kegiatan kalibrasi alat ukur mungkin terkesan rumit bagi sebagian perusahaan, maka tak jarang banyak diantara mereka yang lebih suka mengguakan pihak ketiga seperti laboratorium kalibrasi yang sebagian besar telah membuka jasa kalibrasi. Selain lebih praktis mungkin dari segi biaya juga bisa dibilang lebih efisien jika alat ukur yang kita miliki tidak terlalu banyak. Dan tentunya hasil yang didapatkanpun lebih valid karena proses kalibrasi dilakukan oleh personel-personel yang sudah handal dibidangnya.

Istilah Dalam Kalibrasi alat ukur :

1. Standar Nasional
Suatu standar yang ditetapkan melalui peraturan pemerintah dan digunakan secara nasional sebagai dasar menetapkan nilai dari semua standar lain dari satuan yang bersangkutan.

2. Tertelusur 
Suatu proses dimana penunjukan dari alat ukur dapat dibandingkan dengan standar nasional untuk ukuran yang dicari dalam satu / lebih tingkatan.

3. Ketidakpastian pengukuran
Kesangsian yang muncul pada tiap hasil pengukuran. Pada dasarnya suatu pengukuran adalah kegiatan membandingkan antara 1 besaran dengan besaran lain yang sejenis, sehingga tidak ada istilah benar dalam pengukuran, yang ada hanyalah taksiran-taksiran, sehingga hasil pengukuran tersebut akan lengkap jika disertai dengan adanya ketidakpastian.

4. Faktor cakupan
Dalam kalibrasi sering dilambangkan sebagai (K) adalah suatu faktor yang dapat menjadikan ketidakpastian menjadi lebih logis. Pada dasarnya faktor yang mempengaruhi akurasi pengukuran tidak sebatas reapitibility, readability, dan standar tetapi juga ada faktor-faktor lain yang tidak diperhitungkan pada pengukuran tersebut. Nah faktor cakupan ini diharapkan dapat mewakili sumber-sumber ketidakpastian yang tidak dihitung tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar