Kamis, 31 Oktober 2013

Puasa Bikin Awet Muda

Banyak orang berlomba-lomba datang ke salon kecantikan atau ke dokter bedah plastik demi terlihat memikat dan awet muda meski harus merogoh ongkos banyak karena tak ingin ada kerutan di wajah. Padahal muda dan tua adalah sunnatullah yang harus dialami.
 
Sebenarnya bagi mereka yang ingin tetap awet muda, tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membayar jasa kecantikan atau untuk membeli produk kecantikan. Cukup dengan memanfaatkan bulan puasa. Apa bukti ilmiahnya?

Puasa akan mengurangi atau menghentikan sementara proses-proses fisiologis atau metabolisme didalam tubuh kita, khususnya di saluran pencernaan. Penghentian proses metabolisme itu membawa empat rangkaian proses yang berdampak besar pada kesehatan.

Bila seseorang bepuasa berarti ia, pertama membatasi jumlah makanan yang masuk dalam saluran pencernaan. Kedua ia juga telah menurunkan intensitas kerja sistem pencernaan.

Lalu ketiga, dengan turunnya intensitas kerja itu, turun pula keberadaan racun dari dalam tubuh, baik endotoksin (racun dari dalam tubuh sendiri) maupun eksotoksin (racun dari luar tubuh). Keempat, berkurangnya bahan yang harus dicerna juga akan membuat tubuh kita tidak memaksakan diri untuk mengeluarkan hormon dan enzim pencernaan secara besar-besaran.

Bayangkan sebaliknya bila Anda tidak berpuasa? Yang pasti semua makanan yang masuk dalam tubuh harus dicerna. Mau tidak mau, kita akan memaksa organ pencernaan kita bekerja lebih keras.

Sudah menjadi pemahaman umum di kalangan pakar, yang disebut awet muda pada dasarnya adalah proses penuaan dini yang dihambat. Di antara beberapa teori penuaan salah satu yang paling terkenal adalah teori radikal bebas yang muncul pada tahun 1950-an.

Teori itu berbunyi," kalau didalam tubuh kita banyak radikal bebas, maka radikal bebas itu secara seluler (bersifat sel) akan merusak dinding sel. Perusakan dinding sel itu akan mempercepat penuaaan.”

Puasa ternyata ampuh melindungi dinding sel. Dinding sel bisa dipertahankan karena radikal bebasnya tidak ada atau dikurangi karena puasa, maka orang menjadi awet muda”

Ada sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa pada orang yang berpuasa, akan terjadi pengurangan MDA (melondealdehida) atau radikal bebas secara signifikan hingga 90%. Bersama dengan itu, puasa meningkatkan produksi antioksidan hingga 15%.

Jadi disatu sisi radikal bebas itu dipangkas, disisi lain musuh radikal bebas atau antioksidan ditingkatkan. Maka kita tak perlu heran lagi mengapa rajin berpuasa bisa bikin awet muda.

Sumber: REPUBLIKA.CO.ID
http://indonesiaupdate.net/view.php?id=248&jenis=Kesehatan

Bagaimana Jika Presiden dari Non-Islam? Ini Jawaban Jusuf Kalla


Pada Sinode yang digelar awal Maret 2013 lalu, Jusuf Kalla yang merupakan Ketua Dewan Masjid Indonesia diundang dalam acara tersebut. Acara yang dihadiri oleh 700 Pendeta dari seluruh Indonesia ini meminta JK untuk memberikan nasehat dan pandangannya mengenai keharmonisan dan damai dalam perbedaan.
Dalam sesi tanya jawab, ada seorang Pendeta yang bernama Pendeta Stefanus Marinjo bertanya pada JK “Apakah Bapak Jusuf Kalla secara Pribadi mau dipimpin oleh Presiden yang non-Islam?” 


Bukan JK namanya kalau tidak dapat menjawab secara rasional dan tegas. JK pun menjawab: 


“Kalau bicara tentang Presiden non-Islam, bahwa kita semua harus taat pada UUD 45, disitu tidak mencantumkan syarat agama. Tapi yang terjadi adalah pilihan rakyat; tentu umumnya orang memilih sesuai dengan kesamaan agamanya. Tapi ini bukan hanya terjadi di Indonesia, di Amerika pun yang merupakan kiblat demokrasi, butuh waktu 171 tahun untuk orang Katolik bisa jadi Presiden di Amerika (Karena di Amerika mayoritas menganut Kristen Protestan). John F, Kennedy yang merupakan orang Katolik adalah orang pertama yang menjadi Presiden di Amerika. Dan kemudian di Amerika juga butuh waktu 220 tahun untuk orang kulit hitam, Barrack Obama untuk menjadi Presiden di Amerika.” 


JK pun melanjutkan argumennya dengan mempertegas posisinya tentang keberagaman di Indonesia dan pilihan politik. 


“Jadi, kita tidak bisa bicara bahwa kita tidak demokratis, karena minoritas tidak bisa jadi Presiden, di Amerika pun butuh waktu 220 tahun untuk kulit hitam bisa jadi Presiden. Nah, kalau kembali ke konteks Indonesia, tidak usah bicara masalah agama dulu, orang luar Jawa saja susah jadi Presiden di Indonesia ini. Jadi bukan soal agama, ini karena berdasarkan suara terbanyak, demokrasi yang membawa seperti itu, bahwa pilihan orang jatuh pada hal yang identik pada dirinya sendiri.” 


“Tapi apapun itu, saya berharap kita tidak perlu butuh waktu 70 tahun untuk orang luar Jawa bisa menjadi Presiden di Indonesia, karena kalau kita menghitung 2014 itu artinya 69 tahun kita merdeka,” ujarnya.


Sumber: jusufkalla.info

Manfaat Memiliki Blog Sendiri


Siapa yang bilang jika memiliki blog maka anda akan menjadi orang yang paling sial didunia?manfaat dari memiliki blog ternyata banyak sekali, ini dikarenakan blog adalah sumber tidak terbatas untuk belajar. Jujur saja manfaat yang dimiliki orang yang telah memiliki blog IQ dan EQ nya tentu akan bertambah sesuai usia blog mereka. Hal ini berdampak ke IQ dan EQ karena mereka menulis sebuah artikel dengan mencari sumber dan tentunya sumbernya harus mau tidak mau akan dibaca oleh orang yang akan menulis artikel tersebut. Terkecuali dia Copy Paste.Manfaat Memiliki Blog
Itu baru satu manfaat yang saya sebutkan dan saya akan ungkapkan manfaat blog lain dengan catatan agar anda tetep semangat dalam menjalani hari2 anda ngeblog dan bahkan semangat menulis artikel.

Berikut ini adalah manfaat memiliki blog, jadi jangan pernah menyesal jika anda telah memiliki sebuah blog karena blog itu adalah karunia yang sangat indah untuk menambah ilmu pengetahuan didunia ini.

Manfaat Memiliki Blog

1. Blog mempunyai daya tarik.

Coba saja anda bayangkan blog ini menjadi daya tarik untuk memikat orang lain dan anda bisa menjadi terkenal gara gara blog. tak usah dipungkiri lah sudah banyak kasus yang seperti ini dan bahkan ada pula blog yang sangat terkenal dan author nya menyembunyikan data diri nya karena takut akan kepamorannya. Selain itu blog juga bisa dijadikan ajang mencari jodoh. Nah loh, gak sangka kan, itulah daya tarik blog dengan manfaatnya.

2. Blog bisa diperjual belikan.

Jika kamu sudah memiliki blog, apalagi blog kamu memiliki pagerank yang sangat bagus dan alexa yang sangat bagus maka tidak dipungkiri akan ada yang menawarkan harga untuk blog anda agar dijual. Hal ini banyak terjadi saya lihat didunia per-blog-an karena oleh sebab itu manfaat memiliki blog selain memiliki daya tarik ternyata blog juga bisa dijual kepada orang lain. Salut.

3. Blog bisa menghasilkan Rupiah.

Ini yang paling banyak dikejar oleh blogger blogger handal di indonesia maupun di dunia. Mereka ngeblog bukan hanya sekedar ngeblog tapi sebagai mata pencarian baik itu dari google ads, iklan yang menumpuk, bahkan ditawar oleh google menjadi parthner nya. Ini lah realita dan manfaat yang paling penting dari semua itu. Karena namanya juga orang ingin ngeblog karena ingin melihatkan siapa sih aku. makanya banyak yang terkenal dari blog dan menghasilkan rupiah.

4. Blog sebagai penambah ilmu pengetahuan.

Seperti yang saya bilang sebelumnya, blog juga bisa menjadi anda pintar karena anda mau tidak mau akan membaca sebuah artikel yang akan anda publish di blog anda sendiri. Atau biasanya blogger pasti mencari referensi sebuah artikel agar blog nya juga bisa selalu diupdate jadi mau tidak mau juga bisa menambah pengetahuan si empu nya.

Gimana keren kan kalau memiliki sebuah blog, karena blog itu sangat banyak manfaat yang bisa menjadikan hal positif bagi hidup kita (blogger) makanya ada baiknya seorang blogger itu haruslah memiliki artikel yang menarik dan menulis artikel dengan kualitas kata kata nya sendiri agar bisa menjadi blog yang sangat profesional dan menguntungkan bagi diri sendiri tentunya.

Itulah manfaat memiliki blog yang anda harus ketahui agar anda tidak merasa sia sia jika memiliki sebuah blog hal ini bagus karena blog adalah bagian dari hidup.dan hidup adalah bagian dari blog (artikel).

Semoga bermanfaat.


Sumber : www.teriaak.com

Rabu, 30 Oktober 2013

9 Hal Yang Mengubah Makanan Sehat Menjadi Tidak Sehat


Beberapa makanan sehat, seperti buah dan sayuran, ternyata bisa jadi tidak sehat karena hal tertentu. Apa saja? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Huffington Post berikut ini.

9 Hal yang mengubah makanan sehat jadi tidak sehat



Menggoreng ubi jalar
Ubi jalar merupakan makanan sehat yang murah dan mudah didapat. Banyak kandungan nutrisi yang terdapat dalam ubi jalar, termasuk beta-carotene dan vitamin A. Namun ubi jalar akan jadi tidak sehat ketika diolah dengan cara digoreng.


Kismis lapis yogurt
Kismis kaya akan serat, zat besi, vitamin C, dan kalium. Tetapi produk kismis lapis bungkus krim yogurt ternyata tidak sama sehatnya dengan kismis asli. Sebab krim yogurt yang melapisi kismis ternyata terbuat dari gula dan lemak jenuh.

Saus barbecue yang berlebihan
Daging ayam atau sapi yang dipanggang adalah makanan lezat dan menyehatkan. Sayangnya, banyak orang menggunakan saus barbecue yang berlebihan. Makanan yang dipanggang pun akhirnya jadi tidak sehat.

Blueberry pada muffin
Blueberry adalah salah satu buah super yang kaya nutrisi. Meskipun kecil, blueberry memiliki antioksidan tinggi. Namun beberapa produk makanan, seperti muffin atau sereal, ternyata menggunakan blueberry palsu yang terbuat dari gula dan pemanis buatan.

Popcorn bumbu mentega
Popcorn adalah makanan rendah kalori, kaya serat, dan antioksidan tinggi. Tetapi makanan sehat tersebut berubah menjadi tidak sehat jika diberi bumbu mentega. Kalori dalam popcorn akhirnya malah meningkat drastis.

  • Minuman berperasa

Air putih memang memiliki rasa yang tawar. Namun jangan beri tambahan pemanis apapun jika ingin tetap menjaga manfaat kesehatannya. Sebab minuman berperasa diberi campuran pemanis buatan dan senyawa lain yang membuat air jadi tidak sehat.

Sandwich telur
Lain kali jika ingin makan telur, sebaiknya olah sendiri di rumah. Sehingga bahan campuran yang digunakan tetap bisa dikontrol. Pasalnya sandwich telur yang dijual di restoran cepat saji justru diberi berbagai macam campuran yang tidak sehat.

Yogurt rasa buah
Yogurt merupakan salah satu produk susu yang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Biarkan yogurt tetap memiliki rasa asam yang khas tanpa perasa apapun. Sebab yogurt rasa buah justru membuatnya tinggi kalori dan tidak begitu sehat.

Bumbu keripik sayur
Menggoreng sayur pada dasarnya tidak disarankan. Namun camilan keripik sayur kini semakin menjamur. Meski masih bernutrisi, keripik sayur bisa berubah menjadi tidak sehat jika bumbunya terlalu banyak mengandung sodium.

Itulah berbagai hal yang mengubah makanan sehat jadi tidak sehat. Kesimpulannya, perhatikan cara mengolah makanan agar tetap tersaji secara lezat dan sehat.



Sumber : Merdeka

Teory of Uncertainty

TEORI KETIDAKPASTIAN
(TEORY OF UNCERTAINTY )
I. ILUSTRASI
1.1 STUDIKASUS
Seorang perawat Sebuah RS sedang mengukur suhu badan salah seorang pasiennya dengan menggunakan sebuah termometer gelas yang cukup teliti dan hasilnya 39,4 oC. sesaat dia tidak segera mencatatnya pada buku laporan kerja karena merasa sedikit ragu dengan hasil pengukurannya , sebab suhu tersebu relatif tinggi bagi pasien tersebut, dia memutuskan untuk melakukan pengukuran lagi dan hasilnya malah membuat dia bingung, yaitu 39,6 oC. karena bingung campur penasaran dia melakukan sekali lagi pengukuran dengan maksud memastikan apakah hasil pengukuran yang pertama atau kedua yang akan diambil, dan ternyata pengukuran ke –3 adalah 39,5 oC. Akhirnya dia memutuskan untuk mencoba dan mencoba lagi pengukurannya hingga 10 kali dengan harapan akan mendapatkan hasil terbanyak pada nilai tertentu dan nilai itulah yang akan diambil. Karena dia yakin bahwa nilai yang didapat tidak akan jauh dari sekitar nilai 39 oC, dan nilai terbanyak yang keluar tersebut bagi dia cukup beralasan untuk diambil karena sudah mewakili dari serangkaian proses pengukurannya. Dan dia tetap yakin seyakin-yakinnya bahwa dia tidak bisa memastikan diantara ke 10 hasil pengukuran tersebut mana yang menunjukkan nilai sebenarnya. Dia hanya mendapatkan nilai terbaiknya saja.
Hasil pengukuran dia selengkapnya adalah sbb:
39,4 oC
39,6 oC
39,5 oC
39,4 oC
39, 4 oC
39,5 oC
39,4 oC
39,4 oC
39,5 oC
39,4 oC
Rata –rata : 39,45 oC
1.2 DEFINISI DAN GAMBARAN UMUM
Dari gambaran kasu diatas jelas terlihat bahwa untuk mendapatkan atau menentukan nilai sebenarnya dari suatu hasil pengukuran adalah tidak mungkin, yang memungkinkan dari hasil pengukuran dan yang dapat kita laporkan adalah nlai terbaiknya saja yaitu yang diwakili oleh nilai rata-ratanya.
Jadi pada kasus diatas pasien yang bersangkutan mempunyai suhu badan 39,45 oC, hasil tersebut sudah sangat mewakili dan sudah mendaptkan hasil yang terbaik untuk menyatakan suhu sang pasien tresebut. Walaupun suhu sebenarnya dari sang pasien tersebut tidak dapat diketahui dengan pasti, yang jelas ada si sekitar nilai 39,45 oC dan disekitar kurang / lebih berapa ?, itulah yang disebut dengan ketidakpastian. Misalnya kurang lebih + X oC, maka nilai sebenarnya dari paien tersebut akan berada ( jatuh ) pada daerah nilai suhu 39,45 – X)oC hingga (39,45 + X ) oC. Jika datanya tunggal, hanya data tersebut diatas , maka nilai ketidakpastiannya dapat diwakili nilai standar deviasinnya. Jadi pada data diatas ketidakpastiannya adalah:
+ 0.07071 oC
dan diyakini bahwa nilai sebenarnya suhu pasien tersebut berada pada daerah 39,379 oC hingga 39,521 oC (39,45 + 0.07071 ) oC
selanjutnya seberapa yakin kita terhadap hasil tersebut diatas, yaitu bahwa nilai sebenarnya betul – betul akan berada pada rentang daerah tersebut, hal inilah yang disebut dengan tingkat kepercayaan ( Confidence level). Misalnya kita menentukan tingkat kepercayaan 95 %, ini berarti bahwa kemunkinan nilai sebenarnya akan berada ( jatuh ) pada lingkup daerah tersebut adalah 95 %. Sedang sisanya mungkin akan jatuh diluar daerah tersebut.
Jadi ketidakpastian adalah : rentang nilai disekitar hasil pengukuran yang didalamnya diharapkan terletak nilai sebenarnya dari besaran ukur.
U U
= Nilai rata-rata dari hasil pengukuran
 = Penyimpangan hasil pengukuran
U = Ketidakpastian hasil pengukuran
X = Nilai sebenarnya dari besaran ukur
II. ANALISA SUMBER – SUMBER KETIDAKPASTIAN
Timbulnya ketidakpastian dalam pengukuran menunjukkan ketidaksempurnaan manusia secara keseluruhan. Karenanya tidak ada kebenaran mutlak didunia ini, karena yang benar mutlak hanyalah milik Allah SWT, manusia hanyalah dapat memprediksi sesuatu pada tingkat terbaiknya saja.
Sumber-sumber ketidakpastian yang turut memberikan kontribusi selain ada pada diri manusia sendiri sebagai pelakuk pengukuran / kalibrasi juga pada alat-alat bantu (kalibrator ) yang digunakan untuk mengukur suhu pasien tersebut, juga resolusi alatnya, pengaruh suhu lingkungan. Secara rinci dari sumber-sumber ketidakpastian dapat digambarkan sebagai berikut:
Type A Type B
0.5 / div, dengan scale Interval ( SI) = 2mm
Type A Type B
Untuk mengevalusi masing- masing sumber ketidakpastian tersebut diperlukan analisa dengan menggunakan metoda Statistik, yang disebut analisa type A, dan menggunakan selain metode statistik yang disebut dengan Analisa type B. untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:
2.1 . Analisa Type A , ( Ua )
Pada tipe ini biasanya ditandai dengan adanya dat pengukuran, misalnya n kali pengukuran, maka selanjutnya dari data tersebut, akan ditemukan nilai rata-ratanya, standar deviasinya, dan atau repeatabilitynya. Bentuk kurva dari tipe ini adalah sebaran Gauss. Rumus umum ketidakpatian untuk tipe A ini adalah:
Ua = , dimana  = Standar Deviasi
Pada contoh sebelumnya dapat dihitung :
Untuk 10 kali pengambilan data ( n = 10)
Rata – rata = 39,45 oC
Sandar Deviasi = 0.07071 oC
Ketidakpastian , Ua = 0.07071 /  10 = 0.0224 oC
Derajat Kebebasan , v = n-1 = 9 ( Rumus v = n-1)
2.2. Analisa type B, UB
Pada analisa tipe ini akan digunakan selain metode statistik, sehingga dari contoh diatas :
1. Sertifikat kalibrasi dari termometer gelas: misalnya 0,1 oC,
Nilai ini sudah merupakan hsil dari ketidakpastian diperluas U95 , karenanya harus dicari terlebih dahulu ketidakpastian kombinasinya Uc, ( sebagai ketidakpastian individual ) yaitu dengan membagi ketidakpastian tersebut dengan faktor cakupan k. jika tidak ada pernyataan apapun maka dalam setiap laporan kalibrasi dianggap k = 2, untuk tingkat kepercayaan 95 %.
Namun jika kita menginginkan nilai k yang lebih optimis maka harus dicari terlebih dahulu nilai derajat kebebasannya , v, yang selanjutnya akan ditemukan nilai k. dalam pencarian nilai v, terlebih dahulu harus ditemukan nilai reliabilitynya ( R) dari laboratorium pembei sertifikat termometer gelas tersebut, misalnya kita perkirakan dengan nilai R = 10 %
Maka didapat:
V = ½ (100 / 10 )2
= 50 , ( Rumus, v = ½ ( 100 / R) 2 )
pada tabel T-distribution didapat k = 2,01
maka nilai yang tepat untuk ketidakpastian kombinasi termometer gelas tersebut adalah :
UB1 = 0,1 / 2,01 = 0,0498 oC
2.1 Untuk resolusi alat dibedakan atas Alat digital dan Analog.
Jika Alat digital : Ketidakpastian (u)
: u = (1/2 resolusi ) / 3
untuk Alat analog : Ketidakpastian (u)
: u = Readability / 2
Jika pada ilustrasi tersebut alat yang digunakan adalah termometer digital dengan resolusi 0,1 oC, maka:
UB2 = (1/2 .0,1 ) / 3 = 0,0298 oC
III KETIDAKPASTIAN KOMBINASI , UC
Selanjutnya dari semua sumber ketidakpastian tersebut diatas harus dikombinasikan / digabungkan untuk memberikan gambaran menyeluruh ketidakpstian dari hasil kalibrasi tersebut. Rumus umum ketidakpastian kombinasi adalah:
Uc =
Atau secara umum :
Uc2 = (Ci.Ui)2
Dimana ci = koefisien sensitifitas dariketidakpastian ke-I
Pada contoh diatas, karena pengukuran suhu hanya merupakan hasil pembacaan dari suhu yang terlihat dari termometer gelas kemudian hasilnya dikoreksi dengan nilai yang tercantum dalam sertifikat kalibrasinya, maka bila koefisien sensitifitas masing – masing adalah 1
Uc = [(1.(0,0224))2 +(1.(0,0498))2 + (1.(0,0289))2 + (1.(0,058))2]1/2
= 0,085 oC
3.1 Koefisien Sensitifitas ( Cn )
koefisien sensitifitas dalam sistem pengukuran tidak terlepas dari masalah korelasi pengukuran , maksudnya bahwa setiap hasil pengukuran merupakan hasil korelasi antara besaran masukan satu dengan yang lainnya , yang besarnya ditentukan dengan derivatif.
Turunan ( derivatif) hasil pengukuran tersebut dengan masing-masing masukan itu pada bentuk / model pengukuran yang dilakukan.
Atau dengan kata lain, apabila didalam melakukan pengukuran sebuah besaran ukur tidak dilakukan pengukuran secara langsung terhadap besaran tersebut ( misal untuk mengukur Arus , dilakukan pengukuran tegangan , jadi pengukuran tidak langsung ), maka sensitifitas diperlukan dalam menghitung ketidakpastian kombinasinya, akan tetapi bila didalam melakukan pengukuran tersebut besaran yang kita inginkan dapat diukur langsung maka sensitifitasnya dinyatakan dengan 1.
Rumus umum mencari koefisien sensitifitas adalah:
 Pada pengukuran suhu diatas, adalah merupakan pembacaan ( hasil pengukuran ) + koreksi :
Pengukuran suhu (T) = hasil + Koreksi (S)
Jadi koefisien sensitifitas hasil adalah derivatif T terhadap H;
CH = dT / dH = 1
 Misal ; pada pengukuran luas ( A), yang merupakan hasil perkalian antara panjang (P ) dan lebar (L), maka koefisien sensitifitas masing masing adalah:
A = P x L
CP = dA / dP = L
CL = dA / dL = P
III. KETIDAKPASTIAN DIPERLUAS
Dalam pelaporan ketidakpastian hasil pengukuran / kalibrasi yang dilaporkan adalah ketidakpatian yang sudah dalam perluasan ( expanded ), sehingga hasil tersebut sangat logis dalam kenyataan, selain itu dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 %, seperti lazimnya dipakai dlam pelaporan – pelaporan saat ini, lain halnya jika ada pengecualian dengan mengambil tingkat kepercayaan tertentu. Rumus ketidakpastian diperuas ( expanded uncertainty ) adalah:
U95 = k Uc
Dimana: U95 = Ketidakpatian diperluas ( expanded Uncertainty )
K = Faktor cakupan ( caverage factor)
Uc = ketidakpastian kombinasi ( Combined uncertainty ) untuk mendapatkan komponen – komponen diatas, k dan uc diperlukan pemahaman dan pencarian faktor lainnya, yaoitu:
4.1 Derajat Kebebasan, v
Derajat kebebasan efektif dicari dengan dua cara, yaitu:
 Jika data dipeoleh dari pengukuran berulang sebanyak n kali, maka derajat kebebsan adalah:
V = n-1
Pada contoh diatas didapat 10 kali pengulangan pengukuran.
Maka : v = 10 – 1= 9
 Jika data merupakan hasil perkiraan atau estimasi dengan reliability ( R ), maka:
V = ½ ( 100 / R)2 , dimana R dalam satuan persen (%)
Pada contoh diatas, resolusi alat adalah 0,1 oC, dalam hal ini batas kealahan mutlak adalah ½ x Resolusi , yaitu 0,05 oc, dimana dalam hal ini bentuk kurvanya adalah rectangular, maka nilai ketidakpastiannya adalah 0,05 / 3 = 0,0289 oC
Dengan estimasi reliabilitynya adalah 10 %, maka:
V = ½ ( 100 / 10 )2
= 50
4.2 Derajat Kebebasan effektif, V eff
Nilai faktor cakupan, k untuk perkalian ketidakpastian diperluas diatas didapat dari derajat kebebasan effektif, Veff, dengan rumus:
Veff = ,
Dimana Ci = koefisien Sensitifita pada Ketidakpastian Ke-I
Uc = Ketidakpastian kombinasi / gabungan
Ui = ketidakpastian individual ke-I
Vi = Derajat Kebebasan pada ketidakpastian individual ke-I
Pada contoh diata , telah didapat ketidakpastian kombinasi,
UC = 0,085 oC
UA = 0,0224 oC, v = 9
UB1 = 0.0498 oC, v = 50
UB2 = 0,0289 oC, v = 50
UB3 = 0,058 oC, v = 
Veff = = 316,5
Pada tabel T-Student’sDistribution, didapatkan k = 1,96
Jadi ketidakpastian diperluas , U95= k. Uc
= 1,96 x 0,085 = 0,1666
= + 0,16 oC
Jadi hasil lengkap pengukuran adalah (39,45 + 0,16) oC
4.3 Tingkat kepercayaan , U95
Tingkat kepercayaan merupakan tingkatan keyakinan akan keberadaan nilai sebenarnya pada suatu tindak pengukuran dengan menggunkanalat tertentu. Penjelasan lengkap telah diberikan pada ilustrasi kasus diatas
4.4 Faktor Cakupan , k
faktor cakupan meruakan faktor pengali pada ketidakpastian, sehingga membentuk cakupan logis pada penggunaan keseharian. Faktor cakupan dicari menggunakan tabel T-Student Distribution, yang diberikan pada halaman akhir dari materi ini.
IV. RINGKASAN CARA PENENTUAN KETIDAKPASTIAN
Secara umum dalam menentukan nilai ketidakpastian suatu hasil pengukuran dapat melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tentukan model matematik pengukurannya
2. Tentukan koefisien sensitifitas , Ci
3. Tentukan derajat kebebasan
4. Tentukan ketidakpastian standar pada masing-masing kontributor u
5. Tentukan ketidakpastian kombinasi , Uc
6. Tentukan derajat kebebasan efektif, V eff
7. Tentukan tingkat kepercayaan yang dipilih, misal 95 %
8. Tentukan faktor cakupan, k
9. Tentukan ketidakpastian diperluas, Uexp
Sedangkan untuk mendapatkan faktor cakupan yang nantinya digunakan untuk mendapatkan ketidakpastian diperluas , maka salah satu pemecahannya adalah dengan menyajikan tabel T-Student Distribution,
Dimana probabilitasnya dinyatakan sbb:

Degree of freedom V Probabilitas / Tingkat kepercayaan (%)
68,27 % 90 % 95% 99%
1 1,84 6,31 12,71 63,66
2 1,32 2,92 4,30 9,92
3 1,20 2,35 3,18 5,84
4 1,14 2,13 2,78 4,60
5 1,11 2,02 2,57 4,03
6 1.09 1,94 2,45 3,71
7 1,08 1,89 2,36 3,50
8 1,07 1,86 2,31 3,36
9 1,06 1,83 2,26 3,25
10 1,05 1,81 2,23 3,17
11 1,05 1,80 2,20 3,11
12 1,04 1,78 2,18 3,05
13 1,04 1,77 2,16 3,01
14 1.04 1,76 2,14 2,98
15 1,03 1,75 2,13 2,95
16 1,03 1,75 2,12 2,92
17 1,03 1,74 2,11 2,90
18 1,03 1,73 2,10 2,88
19 1,03 1,73 2,09 2,86
20 1,03 1,72 2,09 2,85
25 1,02 1,71 2,06 2,79
30 1,02 1,70 2,04 2,75
35 1,02 1,70 2,03 2,72
40 1,02 1,68 2,02 2,70
45 1,02 1,68 2,01 2,69
50 1,01 1,68 2,01 2,68
100 1,005 1,660 1,984 2,626
 1 1,645 1.960 2,576
http://thathit.wordpress.com/

Sistem Kalibrasi


Kalibrasi alat sangat diperlukan guna menentukan ketepatan suatu alat ukur. Bagaimanakah agar dapat melakukan kalibrasi yang efektif ? Inilah sedikit informasi mengenai pengenalan sistem kalibrasi serta pengetahuan agar sesorang dapat melakukan kalibrasi alat agar berjalan efektif.

Filosofi Kalibrasi

  • Setiap instrumen / peralatan pengukuran harus dianggap tidak cukup baik.
  • Setelah ada bukti melalui kalibrasi dan pengujian yang memberikan data kalibrasi kalibrasi / pengujian memuaskan, baru percaya bahwa peralatan tersebut baik.
  • Jadi walaupun alat tersebut baru, harus tetap dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan.
Konsep Kalibrasi
  • Kalibrasi merupakan kegiatan untuk memastikan hubungan antara harga atau nilai (besaran yang diukur) yang ditunjukkan oleh peralatan pengukuran atau sistem pengukuran atau harga yang diabadikan pada bahan ukur dengan harga sebenarnya.
  • Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen pengukur atau sistem pengukuran atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan yang berkaitan dengan besaran yang diukur pada kondisi tertentu.
  • Dengan kata lain : 
    Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukurnya yang mampu telusur ke standar nasional dan atau internasional untuk satuan ukuran.


Mampu Telusur


Bagaimanakah konsep mampu telusur itu ? 


  • Konsep ketertelusuran pengukuran dapat diartikan secara sederhana yaitu alat ukur yang digunakan untuk pengukuran harus terkalibrasi terhadap alat ukur lain yang sejenis yang dapat berfungsi sebagai acuan.
  • Selanjutnya alat acuan tersebut harus terkalibrasi terhadap acuan yang lebih akurat.
  • Demikian seterusnya sampai pada acuan yang paling akurat yang umumnya berupa standar nasional.
  • Kalibrasi dikatakan tertelusur, jika setiap mata rantai pengukuran yang menuju ke standar nasional / internasional yang terdokumentasi serta ada bukti mengenai personil yang melakukan kalibrasi, nama alat ukur yang digunakan, dan hasil estimasi ketidakpastian pengukuran.
  • Setiap pekerjaan kalibrasi harus dilakukan oleh organisasi yang terbukti memiliki kompetensi teknis yang dipersyaratkan, memiliki perelengkapan yang memadahi, dan menjalankan sistem mutu SNI 19-17025-2000 secara efektif.
Jadi bagaimanakah kesimpulan mampu telusur itu ?





Mampu telusur :

Sifat dari suatu hasil pengukuran yang dapat dikaitkan dengan standar tertentu yang tepat, umumnya standar nasional atau internasional, melalui rantai pembandingan yang tidak terputus.



Konsep Harga Benar
Harga benar (true value) adalah konsep ideal dan tidak dapat diketahui dengan pasti. Dalam prakteknya harga ini diganti oleh dengan harga yang diabadikan pada standar dan kemudian secara internasional diambil sebagai harga yang benar




Contoh :
  • Satuan panjang : meter (m)
Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum pada waktu 1 per 299 792 458 detik (CGPM ke 17, 1983). CGPM : General Conference On Weights And Measures
  • Satuan massa : kilogram (kg)
Satu kilogram adalah massa prototip kilogram internasional (CGPM ke 1, 1989)


Selang Waktu Kalibrasi


Selang waktu kalibrasi alat ukur tergantung pada karakteristik dan tujuan pemakaiannya.




Ditinjau dari segi karakteristiknya, makin tinggi kualitas metrologi makin panjang selang waktu kalibrasinya. Jika ditinjau dari tujuan pemakaiannya, semakin kritis dampak hasil ukurnya semakin pendek selang kalibrasinya.

Jadi selang waktu kalibrasi dipengaruhi oleh :
  1. Jenis alat ukur
  2. Frekuensi pemakaian
  3. Pemeliharaan


Penentuan selang waktu kalibrasi biasanya dinyatakan dalam beberapa cara :



  • Dinyatakan dalam waktu kalender, misal 6 bulan sekali, setahun sekali, dst.
  • Dinyatakan dalam waktu pemakaian, misalnya 1000 jam pakai, 5000 jam pakai, dst.
  • Kombinasi cara pertama dan kedua di atas, misalnya 6 bulan sekali atau 1000 jam pakai, tergantung mana yang lebih dahulu.
Institusi Kalibrasi
Kegiatan kalibrasi dapat dilakukan oleh instansi teknik / laboratorium milik pemerintah atau swasta.

Untuk dapat membuktikan kemampuan teknisnya, laboratorium tersebut harus mengikuti / menerapkan persyaratan kompetensi yang ada pada ISO 15189, tentang “Persyaratan khusus untuk mutu dan kompetensi laboratorium medik” atau ISO 17025 untuk "persyaratan mutu dan kompetensi laboratorium penguji dan kalibrasi", dan seterusnya.

Sumber Daya Kalibrasi
Untuk dapat melakukan kegiatan kalibrasi, laboratorium kalibrasi minimum harus mempunyai sumber daya :

  • Alat kalibrasi yang mampu telusur
  • Teknisi kalibrasi yang berkualifikasi
  • Metode / prosedur kalibrasi
  • Ruangan dengan kondisi lingkungan kerja yang memadahi


http:// lansida.blogspot.com/

Selasa, 29 Oktober 2013

Kompetensi Lab. Kalibrasi - Baristand Industri Medan


Begitu banyaknya penyedia jasa layanan kalibrasi  yang ada saat ini kadang membuat kita bingung dimana kita akan memberikan kepercayaan terhadap kalibrasi alat ukur kita.

Tidak bisa dipungkiri, ada beberapa dari penyedia layanan tersebut yang hanya bermotifkan uang atau money oriented dalam memberikan jasa kalibrasi, tanpa menghiraukan kebutuhan apa yang diinginkan oleh pelanggannya.



Padahal untuk memberikan kepuasan pelanggan akan layanan kalibrasi kita maka sangat disarankan kita juga memberikan pengetahuan tentang apa pentingnya kalibrasi tersebut dan mengapa peralatan ukur pelanggan tersebut perlu dikalibrasi.
Berikut ini adalah beberapa tip yang bisa kita gunakan dalam menseleksi layanan kalibrasi.





Cara Memilih Layanan Kalibrasi :

Laboratorium Kalibrasi Baristand Industri Medan
  • Pastikan kompetensi dari petugas kalibrasi, hal ini bisa dilakukan dengan cara menanyakan berapa tahun mereka sudah berpengalaman di bidan kalibrasi dan pelatahian tentang kalibrasi apa saja yang sudah mereka peroleh.
  • Perhatikan kondisi standar yang mereka pakai apakah terawat atau tidak. Ini menunjukkan komitmen mereka untuk memberikan data yang valid dari kegiatan kalibrasi yang mereka tawarkan.
  • Perhatikan cara kalibrasi mereka apakah sesuai dengan prosedur. Tanyakan juga prosedur mereka merujuk kemana.
  • Bila perlu lakukan kunjungan ke laboratorium kalibrasi tersebut untuk menilai kondisi lingkungan untuk kalibrasi ataupun yang lainnya.


Kami memberikan jasa layanan kalibrasi alat ukur untuk berbagai ruang lingkup seperti yang tertera berikut ini :

Kompetensi Lab. Kalibrasi - Baristand Industri Medan (LK-BIM)


Sertifikat Akreditasi Laboratorium Kalibrasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Nomor Register :  LK-021-IDN 



Sertifikat Akreditasi
Semoga artikel kompetensi LK-BIM diatas dapat bermanfaat, dan memberi gambaran tentang betapa pentingnya kompetensi dalam memilih Laboratorium Kalibrasi. Pilihlah laboratorium yang sudah terakreditasi, pertimbangkan juga jarak antara perusahaan anda dengan Laboratorium Kalibrasi yang dituju, disamping perhatikan penawaran harga dari laboratorium tersebut. 



modif dari http://kalibrasi.org/

Sabtu, 26 Oktober 2013

Pengetahuan Kalibrasi


Kalibrasi pada dasarnya adalah suatu kegiatan untuk mencari hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui, yang berkaitan dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu, atau bisa dikatakan kalibrasi sebagai suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar yang tertelusur.

Adapun tujuan dari kalibrasi adalah :

  1. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional ataupun internasional.
  2. Menetapkan penyimpangan dari alat ukur tersebut terhadap kebenaran konvensional.
  3. Dalam upaya pemenuhan pemenuhan persyaratan terhadap sistem manajemen ISO 9001 : 2008 klausul 7.6 tentang pengendalian alat, pemantauan dan pengukuran. 
Catatan : Jadi untuk suatu perusahaan yang menetapkan sistem manajemen ISO 9001 : 2008, kegiatan kalibrasi terhadap alat-alat yang mempengaruhi hasil produk mereka adalah mutlak untuk dilakukan.
Kegiatan kalibrasi alat ukur mungkin terkesan rumit bagi sebagian perusahaan, maka tak jarang banyak diantara mereka yang lebih suka mengguakan pihak ketiga seperti laboratorium kalibrasi yang sebagian besar telah membuka jasa kalibrasi. Selain lebih praktis mungkin dari segi biaya juga bisa dibilang lebih efisien jika alat ukur yang kita miliki tidak terlalu banyak. Dan tentunya hasil yang didapatkanpun lebih valid karena proses kalibrasi dilakukan oleh personel-personel yang sudah handal dibidangnya.

Istilah Dalam Kalibrasi alat ukur :

1. Standar Nasional
Suatu standar yang ditetapkan melalui peraturan pemerintah dan digunakan secara nasional sebagai dasar menetapkan nilai dari semua standar lain dari satuan yang bersangkutan.

2. Tertelusur 
Suatu proses dimana penunjukan dari alat ukur dapat dibandingkan dengan standar nasional untuk ukuran yang dicari dalam satu / lebih tingkatan.

3. Ketidakpastian pengukuran
Kesangsian yang muncul pada tiap hasil pengukuran. Pada dasarnya suatu pengukuran adalah kegiatan membandingkan antara 1 besaran dengan besaran lain yang sejenis, sehingga tidak ada istilah benar dalam pengukuran, yang ada hanyalah taksiran-taksiran, sehingga hasil pengukuran tersebut akan lengkap jika disertai dengan adanya ketidakpastian.

4. Faktor cakupan
Dalam kalibrasi sering dilambangkan sebagai (K) adalah suatu faktor yang dapat menjadikan ketidakpastian menjadi lebih logis. Pada dasarnya faktor yang mempengaruhi akurasi pengukuran tidak sebatas reapitibility, readability, dan standar tetapi juga ada faktor-faktor lain yang tidak diperhitungkan pada pengukuran tersebut. Nah faktor cakupan ini diharapkan dapat mewakili sumber-sumber ketidakpastian yang tidak dihitung tersebut.


Jumat, 25 Oktober 2013

Cara mudah membuat arsip blog menurut Label atau Kategori

Cara mudah membuat arsip/daftar isi berdasar label/kategori. Adapun mengenai penempatanya, Widget ini bisa dipasang dimana saja sesuai selera dan tujuan sobat semua. Bisa dipasang di Sidebar ataupun Postingansobat.



Caranya cukup mudah sekali :


1. Login ke akun Blogger sobat
2. Untuk penempatan di Sidebar:
    Pilih Rancangan >> Tata Letak >> Add Gadget >> Java Script/ HTML >> Copy Kode           HTML
    dibawah :


Tanpa Scroll bar

 <script src="http://sitemap-kiosbisnis.googlecode.com/files/KiosBisnislabel2.js"></script><script src="http://www.URL BLOG SOBAT.blogspot.com/feeds/posts/default?max-results=999&alt=json-in-script&callback=loadtoc"></script>
     

     Pakai Scroll Bar :

<div style="overflow:auto; border: 1px solid #000000; margin: auto; padding: 3px; width: 100%; height: 500px; background-color: none; text-align: left;">
 <script src="http://sitemap-kiosbisnis.googlecode.com/files/KiosBisnislabel2.js"></script><script src="http://www.URL BLOG SOBAT.blogspot.com/feeds/posts/default?max-results=999&alt=json-in-script&callback=loadtoc"></script></div>


Keterangan kode :
URL BLOG SOBAT ganti dengan Blog Sobat

3. Untuk penempatan di postingan
    Pilih Mode HTML >> Copy kode di atas >> Switch to Compose Mode
4. Save/ Simpan
5. Lihat hasilnya



Screenshot :




Semoga bermanfaat sobat.